Kamu punya caramu. Ini caraku. - Nyovika

Senin, Desember 26, 2011

Macet Itu Cerita Lama

Jalanan macet. Memang sudah sering terjadi. Perjalanan pulangku harus memakan waktu lebih lama lagi. Aku baru pulang sekolah, dan sekarang pukul dua siang, wajar kalau jalanan sedang macet-macetnya. Memang ada perasaan kesal, dan ada perasaan bosan merasa kesal. Karena kekesalanku juga tidak akan merubah apapun. Mobil-mobil, truk, hingga bus di depan tidak akan jalan hingga polisi lalu lintas disana menyuruh kami menggerakkan kendaraan masing-masing.

Diam-diam aku memperhatikan orang-orang dengan kendaraannya disisi lain jalan raya yang juga sama macetnya. Banyak orang sudah berpengalaman menghadapi macet sepertinya. Wajah mereka hampir semuanya datar seakan macet adalah makanan sehari-hari. Ada pula yang malah berusaha menikmati kemacetan, dengan mendengarkan musik sambil menyanyikannya dengan suara yang sebenarnya tidak lebih bagus dari radio yang kehilangan sinyal, tetapi sepertinya itu menyenangkan baginya, membuatku menahan senyum. Ada pula bapak-bapak pengendara truk yang menggunakan waktu untuk merokok, selama menunggu pengatur jalan raya itu mengijinkan truknya menggerakkan roda. Yang ini banyak terjadi, memang banyak orang yang merokok di tengah kemacetan sekarang ini. Ya, kenapa banyak sekali perokok?!

Orang-orang yang agaknya sudah sangat terbiasa dengan posisi dan kondisi seperti ini, dapat membuat diri mereka menjadi kreatif kurasa. Banyak hal bisa mereka lakukan walaupun tengah berada di tengah jalan. Ada lagi kulihat laki-laki yang masih muda tengah tertawa, dengan ponsel di genggamannya, dia sedang telfon dengan entah siapa orang di seberang sana yang sepertinya sangat mengasyikkan. Orang lainnya tidak kalah pintar memanfaatkan waktunya, kali ini pengendara truk juga. Dia terlihat tertidur pulas, sampai terdengar bel-bel kendaraan dibelakangnya yang mungkin sangat riuh ditelinganya, diapun terbangun dan menjalankan truknya sedikit maju. Begitupun dengan mobil yang ku naiki sekarang, dilajukan pelan oleh supir ayahku karena mobil didepannya mulai bergerak. Baru berjalan beberapa meter, ternyata kita harus kembali menunggu. Aku menghembuskan nafas kencang-kencang. Lama sekali!

Kali ini aku menatap lagi jendela mobil sebelah kanan ku, pandanganku terhenti di sebuah bus hijau yang ukurannya tidak sebesar bus periwisata. Aku memperhatikan orang-orang didalamnya. Ada yang terlihat sedang makan makanan yang dibungkus kertas minyak, ada yang tengah kipas-kipas karena kepanasan. Ada penjual makanan dan jajanan anak-anak di sekitar bus. Ada pula anak sekolah yang mengoceh sambil tertawa di sela pembicaraan mereka di dalam bus yang sama.

Kemudian pandanganku beralih ke pengendara motor dan sepeda. Mereka lebih beruntung sepertinya, tidak harus menunggu lama, mereka bisa selip sana selip sini, salip sini salip sana. Perjalanan mereka kelihatan lebih mudah. Berbeda denganku.

Apa? Aku hanya tinggal menunggu. Maksudku aku tidak perlu menyetir,aku tidak perlu mengeluarkan uang, aku hanya menunggu. Aku tidak megeluarkan tenaga, dan aku berani berpikir bahwa perjalananku tidak mudah? Yang aku lakukan hanya duduk dan itu sangat mudah. Hanya saja juga sangat membosankan.

Perhatianku selanjutnya adalah postur pak polisi yang berdiri di tengah pertigaan yang menjadi pusat kemacetan. Sibuk mengayunkan tangan dan kadang meniup peluit. Di waktu lain juga berteriak. Hingga akhirnya tangannya mengarah pada mobilku. Mengisyaratkan untuk menyuruh kami maju. Ya, kini aku sedikit lega karena sudah keluar dari pusat kemacetan tadi, dan mengira-ngira apa lagi yang akan terjadi setelah ini. Sesuatu yag lebih membosankan dari pada tadi kah? Atau hal menyenangkan yang menungguku. Kuharap itu selalu baik untukku.




0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

Download

Apapun proses yang tengah kamu jalani, percaya deh! Kamu hebat :)

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Angka Hoki

Cari Blog Ini

Translate

Laman

BTemplates.com

About

Copyright © Here I Am | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com