Kamu punya caramu. Ini caraku. - Nyovika

Sabtu, Juli 16, 2011

My Own Labile

Sakit. Ternyata sakit. Rasanya sakit sekali. Aku tidak pernah membayangkan akan sesesak ini. Dia yang sudah mengukir namanya sendiri dihidupku, ternyata bukan orang yang pandai mengukir. Karena pada akhirnya hanya menyakitiku.

Memang di dunia tidak ada yang sempurna. Bahkan seindah atau semenawan apapun sebuah pahatan, pasti sedikitnya memiliki kekurangan. Tapi yang ini, ukirannya sudah benar-benar terlalu banyak goresan yang salah. Yang tidak menciptakan sesuatu yang indah, malah menghancurkannya menjadi kepingan-kepingan baru yang banyak. Membuat butiran air alami yang bening itu mengalir lagi dan lagi dari mataku.

Kenapa dadaku sesak? Membuatku sedikit sulit bernafas. Tidak. Tidak sedikit. Mungkin banyak. Nafasku berubah tersengal. Perasaan ini bukan karna putus cinta. Perasaan ini karna merasa tidak dipercaya. Bahkan tidak dihargai.

Apa aku saja yang terlalu sensitif? Tapi ini rasanya nyata. Aku sudah berusaha mengendalikannya, bahkan berusaha menghilangkannya. Tapi ukiran miliknya masih ada padaku. Sudah aku asah keras-keras, dan tetap tidak dapat hilang. Ternyata apa yang telah di ukirnya sudah dalam. Dan kini, di ukirnya lagi semakin amat dalam, hingga membuatnya semakin retak membuatnya hampir tidak menyatu .

Ada kalanya memang, kita tidak perlu membuat ukiran yang terlalu dalam. Karna apa? Itu hanya menyakiti. Bahkan aku lebih berharap, tidak perlu di ukir. Aku lebih senang sesuatu yang utuh.

Kata orang, hidup akan lebih berarti dengan ukiran-ukiran atau tanda dari orang lain, biarkan orang lain mengisi hidupmu. Tapi bukan berarti menguasainya kan? Ada lagi kata orang, carilah tinta dari orang lain, yang berwarna. Agar dapat mewarnai hidupmu. Tapi apakah jika terlalu banyak warna yang bercampur akan membuat warnanya buram? Tidak jelas? Tidak karuan. Bahkan gelap jika keterlaluan.

Mungkin aku akan lebih memilih memberi kardus-kardus di setiap ruang hidupku. Mereka boleh mengisinya satu persatu terserah mereka. Boleh mengukir di atas kerdus itu, hingga berlubang pun tidak masalah. Mereka boleh menuangkan warna-warna apa saja yang mereka mau, hingga kardus itu penuh pun tidak masalah. Dan setelah aku merasa terganggu dengannya, aku tinggal membuangnya, tanpa perlu usaha keras untuk menyingkirkan bekasnya.


 
Read More

Senin, Juli 11, 2011

Cegukan Normal

Assalamualaikum!!!
Dear my blog, tadi pagi aku kan makan. Sarapan pagi, makan nasi putih pake ayam goyeng sama kecap. Nah tiap pagi kan emang aku suka kesiangan. Nggak tau itu kebiasaan atau emang kesiangannya aja yang suka deket-deket aku *loh?. Tapi lepas dari itu, ini pengalaman yang biasa sebenernya. Ketika aku makan sarapan tadi, ada perasaan yang janggal antara daerah kerongkongan dan dada. Ya, bayangin sendiri aja gimana. Gara-gara tiap pagi aku bangun kesiangan, jadilah tiap sarapan pagi selalu buru-buru.
Akhirnya aku penasaran. Apa sih yang nyebabkan aku cegukan. Rasanya nggak enak lagi.
Dan ini yang aku dapetin:
Cegukan adalah kontraksi tiba-tiba yang tak disengaja pada diafragma, dan umumnya terjadi berulang-ulang setiap menitnya. Udara yang tiba-tiba lewat ke dalam paru-paru menyebabkan glottis (ruang antara pita suara) menutup, serta menyebabkan terjadinya suara hik. Cegukan umumnya akan selesai dengan sendirinya, meskipun ada beberapa pengobatan rumah tangga (home remedy) untuk mempercepat cegukan, dan ada beberapa pengobatan yang dibutuhkan. Istilah medis untuk cegukan adalah singultus.
Cegukan seringkali berkembang dalam situasi tertentu, seperti makan terlalu cepat, minum air dingin sesaat setelah makan makanan panas, makan makanan yang sangat panas atau pedas, tertawa atau batuk terlalu keras, kelebihan minuman beralkohol, atau karena keseimbangan elektrolit. Cegukan dapat pula disebabkan karena tekanan saraf frenik oleh struktur anatomi yang lain, atau karena tumor dan penyakit ginjal lainnya, meski hal ini jarang terjadi. American Cancer Society melaporkan bahwa 30% pasien kemoterapi menderita cegukan sebagai efek samping perlakuan.
Cegukan merupakan gangguan ringan yang dialami oleh hampir setiap orang, mulai dari bayi hingga orang lanjut usia. Biasanya cegukan akan hilang setelah beberapa saat, tetapi pada kondisi tertentu, cegukan bisa berlangsung berhari-hari. Bagaimana cara mengatasinya?

Ada kalanya cegukan bertahan selama beberapa hari, bahkan berminggu-minggu. Hal ini tentu mengganggu aktivitas dan tidur kita. Cegukan yang berkepanjangan ini pada umumnya terjadi setelah seseorang menjalani operasi besar. Dalam beberapa kasus, cegukan yang menetap bisa menjadi tanda adanya gangguan yang serius.

Cegukan berulang kali terjadi akibat kontraksi involunter diafragma, yaitu otot yang memisahkan dada dari abdomen. Normalnya, saraf frenik yang memanjang dari leher hingga dada mengontrol kontraksi kedua sisi diafragma secara teratur dan terkendali. Cegukan bisa berawal dari iritasi yang terjadi di sepanjang saraf frenik itu. Cegukan mungkin terjadi ketika perut dalam keadaan teregang, biasanya sehabis makan besar atau alkohol berlebihan.

Pengobatan
  • Untuk menghentikan kecegukan bisa dilakukan tindakan berikut:
  1. Menahan nafas, karena dengan menahan nafas maka kadar karbondioksida di dalam darah meningkat, sehingga kecegukan berhenti.
  2. Bernafas di dalam kantong kertas.
  3. Minum segelas air dingin atau mengunyah roti kering atau es batu yang diserut.
  4. Menarik lidah atau menggosok bola mata secara perlahan.
Kecegukan yang bersifat menetap memerlukan pengobatan yang lebih intensif. Obat-obat yang digunakan adalah skopolamin, proklorperazin, klorpromazin, baklofen, metoklopramid dan valproat.
  • Untuk mengatasinya, cobalah pijat bagian belakang langit-langit dengan cotton bud, yang digerakkan secara perlahan ke depan dan ke belakang selama lebih kurang satu menit. Menelan satu sendok gula mampu menghentikan cegukan hanya dalam beberapa menit. Gula dipercaya bisa merangsang saraf-saraf otot kita, terutama ketika otot diafragma mulai berkontraksi secara tidak teratur.

 
Source: Ini aku dapetin dari BERBAGAI SUMBER ya : )

 
Read More

Minggu, Juli 10, 2011

Bukan ‘Cuma’

Dear my blog,

hari ini ada yang beda. Ya, nggak beda-beda banget sih sebenernya. Cuma aku berasa lebih ehmm...bisa di bilang melankolis kali ya (?) Atau nggak juga bisa.

Belakangan aku sering main twitter. Nah di twitter, kayaknya lagi mood banget gitu bikin cerpen, bikin cerbung, sampe bikin buku.

Yaa, kan namanya juga orang penasaran. Aku mulai sering buka blog orang. Iseng aku coba baca-baca cerpennya, cerbungnya gitu kan. Padahal dulu, aku nggak pernah niat baca cerita-cerita kayak gitu. Karna pikiran aku, itu cuma kayalan belaka! Yang akhirnya cuma bikin aku terbawa, bikin penasaran. Padahal itu cuma sekedar karangan. Cuma karangan. Jadi aku mikirnya, itu nggak akan ngasih aku pengaruh yang berarti, karena itu cuma tulisan.

..........

Aku udah baca. Dan apa manfaatnya? Cuma bikin aku geregetan!

Pas aku baca cerpen yang akhirnya bahagia, rasanya ikut seneng gitu. Tetapi bikin aku mikir lagi. Ini cuma tulisan. Yang mana mungkin kalau kehidupan nyata bisa sesempurna itu? Disadari atau nggak, cerita-cerita itu selalu jelas ceritanya! Dimana ada konflik di tengahnya. Pasti ada penyelesaiannya yang akan berakhir indah. Aku masih realistis lah, itu kan cuma cerita. Ya, wajar kalau aku nggak nemuin itu di kenyataan. Karna di dunia nyata kan, sama dengan cerita tak berujung menurutku, karna waktu terus berjalan dan berputar. Ada orang mati, ada orang hidup lagi. Gitu aja terus. Tapi, bukan nggak mungkin juga itu bakalan terjadi. Ini kembali pada kepercayaan, bahwa 'tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini'.

Terus ada lagi, aku baca cerita sad ending. Kadang bikin aku terharu, walaupun aku nggak pernah sampe bener-bener nangis. Karna apa? Sekali lagi aku inget, -itu-cuma-cerita-. Emang kadang ada geregetan lagi! Kok ceritanya gini sih? Kenapa akhirnya mesti cengeng banget? Ha? Ya, kan itu cerita, terserah yang bikin cerita sih. Realistis lagi, itu cuma cerita yang alurnya bisa diatur. Aku nggak akan ambil pusing dengan ceritanya yang kadang nggak sesuai harapan.

Lama-lama aku suka baca cerpen. Aku mulai siap mental deh baca cerbung. Yang tulisannya berderet-deret panjang ngalahin cerpen itu. Awalnya aku nggak terlalu berminat. Sampe nggak sengaja salah satu temen aku, ngasih tau aku kalau ada cerbung bagus yang baru dia baca. Dengernya aku belum tertarik juga sih. Tapi nggak lama, yang ngomongin tuh cerbung bukan dia aja ternyata. Banyak yang baca tuh cerbung. Akhirnya aku penasaran lagi. Dan baca deh. Karna aku pembaca baru, sedangkan cerbungnya udah sampe part 28. Abis deh waktu aku dua hari penuh baca tuh cerbung. Untungnya pas liburan, jadi no problem lah. Kadang ada pas seneng-senengnya, romantis-romantisnya, yang bikin aku yang baca aja ikutan melting. Tapi kembali lagi itu cuma cerita. Ada lagi yang sedih-sedih, sampe kadang keluarga aku yang ngeliat aku serius mantengin laptop, heran sama aku. Aku nggak tau gimana muka aku waktu itu, pasti serius banget. Nggak perlu dibayangin deh ya.

Ya, emang gitu kalau aku udah terlanjur baca cerita-cerita begitu itu. Emang suasananya jadi bikin aku terpaku. Penasaran! Pingin tau cepet-cepet gimana akhirnya tanpa melewatkan satu baris kata saja. Ini karna yang bikin cerita emang hebat sampe bikin aku astonished? Atau emang aku yang terlalu mudah terpengaruh sih??

Dan itu yang bikin aku jengkel sama cerbung! Udah jelas kan dari singkatannya cerbung = cerita bersambung. Ya? Gimana? Penasaran aku, jadi tambah parah kan? Cerita mesti di potong-potong. Karna itu aku nggak suka sinetron! Karna dipotong-potong, terlalu berbelit-belit, belum lagi kalau sponsornya makin banyak. Sampe pingin muntah aku nonton tivi, acaranya gitu-gitu aja.

Ya, awalnya aku mikir cerita-cerita gitu, sampe dengan sinetron. Itu sama dengan acara pembodohan masyarakat! Acara yang sudah di atur, dimana kalau udah makin banyak penikmatnya/penontonnya/pembacanya, ya makin di panjang-panjangin pula ceritanya. Semakin berbelit-belit, semakin memperlambat jalannya pikiran. Kasarnya bikin telmi kali ya. Itu buat cerbung sama sinetron ya. Bukan buat cerpen. Kalau cerpen, pendapat pertama aku mungkin. Sama aja, itu cuma cerita, yang nggak bisa aku sangkut pautkan dalam kehidupan nyata. Tapi nggak tau kenapa, setelah aku baca cerita-cerita semacam itu, sedikit banyak sih aku akuian itu berpengaruh pada seorang aku.

Sering-sering aku baca cerita, lama-lama aku malah suka bayangin cerita aku sendiri. Bukan cerita tentang hidup aku. Tapi kadang terlintas dipikiran aku, aku pingin kayak gini, aku pingin suasana yang kayak gini, tenang, aku pingin cerita yang romantis, aku mau...ini-itu.

Itu cuma ada di dalam pkiran aku. Kadang aku bayangin gimana ya kalau aku bisa bikin cerita sendiri? Aku pingin deh ada cerita yang kayak gini, disini, pas ini, karna ini. Apa sih? Aku juga nggak tau kenapa. Itu naluri. Semakin aku suka bayangin, rasanya nggak baik kalau aku tahan-tahan aja. Kan nggak perlu sampe ikutan acara Uya Emang Kuya buat ngeluarin uneg-uneg aku tentang sebuah cerita yang ingin aku sebut sebagai, 'ini cerita buatan ku'.

Alhasil, aku akhirnya menumpahkan isi otakku ke laptop ku ini. Aku nulis apa aja yang lagi ada dpikiran aku. Apa aja mood aku. Apa aja khayalan aku. Karna aku anggap 'ceritaku adalah duniaku, dan aku bebas mengaturnya semauku'. Ya, ada sedikit cerita yang aku post di blog ini. Tapi itu cuma sedikit, emang. Aku baru pernah ngepost 2 cerita. Itu yang berhasil jadi. Tapi di laptop aku masih ada dunia-dunia aku lainnya yang masih aku gantungin. Karna aku lagi nggak mood ngelanjutin ceritanya Ya, gitu. Kalau aku pas lagi mood bikin cerita kayak gini. Aku langsung bikin, tapi seketika moodnya ilang, ya ceritanya nggak aku lanjutin. Ada mood bikin cerita lain, aku langsung bikin lagi, tapi pas bosen, ya, aku biarin lagi. Gitu aja banyaknya.

Tapi nggak papa lah. Toh ini hanya buat aku sendiri. Melampiaskan rasa 'ingin' kali ya. Sejauh ini emang masih iseng-iseng aja. Tapi, juga makin ada aja, makin banyak khayalan- kahyalan dikepala aku, yang bisa dibilang terbentuk tanpa sengaja mungkin. Aku nggak harus berfikir keras emang. Waktu mood ya aku bikin. Kan itu 'cuma cerita'. Just story, not real, that is just fantasy.

Haha. Udah berapa kali ya aku nulis 'CUMA' dsini? Pikirku, mungkin nggak ya kalau ada penulis-penulis hebat, atau orang yang suka nulis, atau orang yang cita-citanya jadi penulis baca ini tulisan bakalan marah? Karena rasanya aku terlalu meremehkan.

Tapi ya udahlah. Itu nggak perlu. Lagian aku juga udah luluh. Ihiyy, maksudnya udah mau deh ngakuin penulis yang selalu melahirkan sesuatu yang pantas disebut dengan 'karya'. Dan seberapa banyakpun aku ngomong 'cuma' terhadap sebuah tulisan, itu tetap karya yang patut dihargai.

Aku mulai suka dengan itu sepertinya. Walaupun aku masih belum terlalu niat, tapi setidaknya aku udah tertarik lah. Jadi disini aku bukan mau menarik semua kata-kata yang sudah aku tulis sebelumnya diatas. Cuma mau meluruskan, bahwa itu memang pikiranku dulu. Tapi sekarang, waktu kan terus berganti. Dalam kehidupan seseorang diharapkan selalu ada kemajuan dalam setiap bertambah lama hidupnya. Sampai sekarang aku udah umur 15 tahun, rasanya wajar kalau pola pikir mulai sedikit berubah dari sebelumnya. Ya, ketertarikan aku sama nulis, aku anggap sebagai kemajuan dalam hidup aku.

Jarang aku tertarik sama sesuatu. Bahkan beberapa bab pelajaran yang aku benci adalah:

1. Fisika. Oke, untuk pelajaran ini, semua bab aku nggak suka. Yang aku paling inget di pelajaran Fisika cuma F=m.a ,lainnya NIHIL.

2. Pelajaran yang paling aku nggak suka juga dari SD sampe naik kelas 2 SMA sekarang adalah, bab mengarang pengalaman pribadi. Bikin stress, karena aku nggak suka ngarang pengalaman.

Tapi sekarang, aku malah pingin nulis? Nggak tau ini mood sementara atau semakin lama malah buat aku semakin suka. Untuk saat ini aku serah aja. Kalau sampai kesukaan aku yang ini berlanjut pun, aku nggak akan kecewa sepertinya.

Karena dengan menulis, aku bisa membebaskan bayanganku jauh sejauh-sejauhnya tanpa perlu dibatasi. Dan tau perasaan aku bisa menyelesaikan satu cerita hasil 'karyaku'?? Rasanya bener-bener puas, lega, WOW aja gitu, ini ceritaku! Duniaku, yang bisa aku atur-atur. Dengan menulis, seseorang bisa memiliki dunia sendiri. Dan aku suka itu, punya dunia sendiri.

Haha. Mungkin pikiran aku masih dangkal ya. Tapi ini kan pikiran aku. Jadi terserah aku deh ya. Selama nggak mengarah pada kenegatif-negatifan, bukan masalah kan.



KEEP SMILE J

ALWAYS MAKE YOUR WORLD MORE THAN WONDERFUL .hehe




 
Read More

Sabtu, Juli 02, 2011

Ingat kan?

Masih ingat?

Jam dinding baru itu tepat berada di dalam sebuah kelas

Yang masih sepi, terasa… asing

Atmosfer berbeda memang muncul

Bukan yang melindungi malah menantang



Jaraknya masih terlalu jauh memang

Antara aku, kamu, dia, kita, mereka

Bahkan lantai yang sama tak membuat jaraknya berkurang



Masih ingat?

Waktu yang berjalan di ikuti suara yang menggema

Benang sudah menjadikan sebuah rangkaian

Rangkaian kebersamaan, persahabatan

Bukan lagi persaingan yang memisahkan



Ruangan yang tidak luas memang

Tak cukup untuk menampung bah keindahan itu

Takdir memang sengaja membuat begitu



Masih ingat?

Masih ingat tidak?

Siapa aku?

Siapa kalian?

Siapa mereka?



Bukan besi yang susah dihancurkan

Bukan sepotong kue yang sebentar lalu habis

Salahkah kalau ingin seperti spons saja?



Masih ingat?

Batu-batuan atau rerumputan yang menyandung

Semakin menghalangi ini untuk terpecah

Malah mengumpulkannya jadi satu

Mengikatnya



Bukan untuk menyiksa

Hanya menyadarkan

"Tanpamu akan lebih sulit"



Masih ingat kan?

Aku masih ingat

Buku dan halamannya sudah berganti baru

Tetapi malah terlihat lusuh karena tetesan itu

Kisahnya harus terpotong



Takdir memaksa ini lagi!!

Menjadikan cerita itu sebagai kenangan

Tahu kan?

Angin pasti berhembus dan pasti pergi

Dan ini angin yang menenangkan, menyejukkan, membahagiakan

--------------------------------------------------------------------------------------------



Sebuah perpisahan pasti di awali perjumpaan.

Baru aku sadari, keduanya memang sulit.

Tapi prosesnya sangat membekas.


Read More

Saturday Night

Malam ini,seperti biasa. Selalu gelap! *lawas*

Mungkin bagi sebagian orang Saturday night itu menyenangkan. Apalagi buat yang pada punya pacar. Pasti sejahtera hidupnya di malam minggu. -_-

Tapi buat gue yang gak punya pacar malam minggu dirumah aja. Bingung lah ya mau ngapain.

Pikiran gue udah melayang-layang. Bayangin apa aja plan gue ntar malem!

  1. Plan gue yang pertama, nonton big brother.
  2. Plan gue yang kedua, masak indomie.
  3. Plan gue yang ketiga, tidur.
  4. Plan gue yang keempat, TIDUR.
Tapi setelah gue pikir-pikir lagi.

Astaga berasa kayak orang kebuang gue. Udah itu aja?
-tragis-



Aaaaaaaaaaaa .Gue bosen dirumah!!!

Akhirnya gue cap, satnite gue SURAM!.



Tapi ya udah lah, gue sih terima kenyataan aja kalo ini takdir.

Kalo satnite gue mesti –g-i-n-i-g-i-n-i- aja -.-



Sampe akhirnya ada yang ngajakin gue pergi di malam minggu.

temen    : "eh, nonton yuk?"

gue    : *girang* "beneran dimana??"

temen    : "nohh di RT sebelah."

gue    : "ha? emang ada tempat nonton disana? Lo ngajakin becanda?"

temen    : "lha lo gak tau? Ada lah. Kan di RT sebelah ada orkes dangdutan. Kita joget disana!" *katanya inosen*

gue    : *gue masih cengo* *sempat shock* "HAHH? MALES!! Lu pikir gue mau cari gebetan om-om yang suka dangdutan? Gak mau!!" *gak nyante*



Abis itu, pupus sudah harapan ku. :'(

Akhirnya gue bener-bener harus terima kenyataan bahwa

"SATNITE GUE EMANG GAK ASIK"



Ya, gue sih udah ngerasa, karna dari tadi siang kedengeran kenceng banget suara orang banyak teriak-teriak kayak pengajian.

Tapi bukan! Tetangga gue ngadain resepsi pernikahan.

*nah rumah gue rame banget kan hari ini? Siang pengajian acara resepsi malemnya dangdutan deh. ASEEKKKK* *DIA AJA TAPI YANG ASEKK GUE GAKK!!*

Dan, sama sekali bukan itu masalahnya!

Masalahnya,satnite gue bener-bener gak asikk?????



Akhirnya gue putusin buat nyusun rencana baru.



Lima menit, tujuh menit, tiga belas menit dua puluh satu detik, dua puluh menit empat detik,…



Akhirnya lampu kuning di kepala gue hidup. Gue dapet ilham *eh, dapet ide dehh.



GUE PUTUSIN BUAT KENCAN :D

Pasangan kencan gue yang satu ini, gaul abeessssssss lhooo!

Secara jasmani sih, dia emang gak keliatan. Tapi di jamin bikin malem minggu gak ngebosenin.

Secara rohani, mungkin gak punya agama -_-

juga dia gak bisa ngomong. Kecuali kalo gue yang ngayal-ngayal sendiri dia bisa ngomong (y)



Heh! Gue bukan orang gila tapi ya!! Karna pasangan kencan gue emang gak keliatan dan gak bisa ngomong.



Nama kecengan gue malem ini si TWITTER!!!

Aw aw aw … asikk loh malem mingguan ama dia.

Rame! Bikin gak bĂȘte..

Gue akuin, gue jatuh cintaa ©,© sama si twitter.

I do love you so much twitter! haha.

Akhirnya gue bisa seneng-seneng malem ini.



Itu Saturday night gue yang berakhir bahagia :D

Jadi buat LO, semua temen temen lo, tetangga tetangga lo, sepupu sepupu adek kelas lo, anak anak om-om yang suka dangdutan yang lo kenal semuanya yang gak laku malem mingguan dirumah.

Gak usah khawatir bakalan bĂȘte, galau, kesepian, atau apa deh itu masalah anak masa kini -_-

Kan masih ada twitter yang setia setiap saat kayak rexona.

OKEOKE!!!


FOLLOW PACAR GUE @aivikaio << twitter gue.



NB (pengakuan): Jujur saja, aku iki wong SUROBOYO ASLI, medok poll kalo ngomong GUE-LOE!!

Haha. KEEP SPIRIT BUAT PARA JOMBLO KREATIF DIMANAPUN BERADA! :D
Read More

Social Profiles

Twitter Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

Download

Apapun proses yang tengah kamu jalani, percaya deh! Kamu hebat :)

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Angka Hoki

Cari Blog Ini

Translate

Laman

BTemplates.com

About

Copyright © Here I Am | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com