Kamu punya caramu. Ini caraku. - Nyovika

Minggu, Desember 30, 2012

Karna Kurang Kerjaan [hehe]

Selamat malam!
Sebelumnya mau ngucapin selamat natal dulu buat yang ngerayain dan selamat tahun baru! :)
Dua hari lagii nih udah tahun 2013, nggak kerasaa yaa :')

Kayak baru kemarin aku ngerayain tahun baru 2012 sambil nonton tv dirumah. Kayak baru kemarin aku naik kelas 12, eh sekarang udah mau lulus aja..

Terus jugaa kayak baru kemarin laptop ku rusak dan nggak bisa edit-edit blog, foto, nggak bisa internetan sepuasnya :'(
Kangen corel draw, photoshop, photoscape, paint tool SAI, ms word, semuanyaa deh yang didalemnya.

Nggak enak banget rasanya, pas aku lagi suka sama sesuatu, eh malah rusak. -sedih-

Kayaknya laptop aku memang udah ditakdirkan rusak biar aku rajin belajar, biar nggak main-main terus kan mau unas.
Hhh. Kangen.

Tapi untungnya masih ada hapekuu, seenggaknya aku masih bisa nulis-nulis di blog kesayanganku :D
Dan hari ini, karna lagi kangen sama laptop, dan berbekal iseng, hape, dan aplikasi photogrid di hape, aku bikin sesuatu.

Karna kurang kerjaan juga mungkin ya aku bikin ini :D




Ini foto ada ceritanyaa loh!
Ceritanya aku bikin karna lagi kangen sama laptop, dan lagi galau mau nerusin sekolah apa. Ini juga isinya aku sekarang lagi sukaa nulis, suka design :)

Aku pingin suatu saat nanti aku bisa sukses dalam bidang yang aku suka.

Semangat vikaa!! Semangat!!
Read More

Rabu, Desember 12, 2012

MENYEmenye (aku, manda, ekles)

Pas pulang sekolah, aku sama nyes(anggota menye) ke masjid. Karna pada dasarnya kita anak alim, jadi mainnya di masjid.
Dan karna hujan juga sih, daripada pulang kehujanan, jadi mending dimasjid.

Ini, aku kenalin yaa, temen-temen menye aku.
Aku yang pake kaca mata, manda yang pake kerudung, ekles yang nggak pake kerudung sama kacamata.


http://vikaetiana.blogspot.com

lambang trio menye

bau apa coba :o
eh salah pegang

ini baru bener

sok imut bangets

hii awas yaa si Manda!!

kiss buat akuu

berpelukann :hug)



^^
Read More

Senin, Desember 03, 2012

Kamu, Cangkang Kura-kuraku


Terakhir kali aku ketemu kamu, hmm...ya waktu itu. Aku masih ingat betul wajah kamu, ekspresi kamu, gugupnya kamu, dan yang paling aku ingat itu senyum kamu. Aku sedang merasakan rindu, mengingat wajah kamu sambil memeluk boneka hijau ini agak kurang menyenangkan, karena yang aku ingin hanya bertemu. Menatap, menanyakan kabarmu.

"Aku mau tanya, kamu suka binatang nggak?"
"Ya nggak lah, kan aku manusia normal, gimana sih kamu!" kataku heran.
"Haduh kamu yang gimana, maksud aku bukan gitu." agak bingung dia melanjutkan, "kamu suka pelihara hewan?"
"Oh, nggak. Kenapa emangnya?"
"Yah, padahal aku punya sesuatu buat kamu." wajahnya agak kecewa, membuatku merasa 'apa jawabanku salah?'
"Oh ya? Apa itu?"
"Aku bawa ini buat kamu." katanya sambil menunjukkan kotak berukuran sedang seperti kandang, dan ada binatang kecil didalamnya. Itu bayi kura-kura.
"Wah itu buat aku?"
"Iya." pandangannya agak aneh, mungkin mulai menyadari kalau aku kurang terlihat merasa suka, "oh iya kamu baru bilang kalau kamu nggak suka pelihara hewan. Maaf, kamu nggak suka ya?"
"Eh aku suka kok, kalau cuma ngeliat. Cuma mungkin agak sedikit takut kalau pegang. Hehe." aku hanya meringis, sadar betul kalau aku bodoh dan jahat! Harusnya aku bisa berkata lebih halus, atau paling tidak, tidak sejujur itu! Astaga akuu!
"Okee, makasih udah jujur. Nggak papa, kamu nggak perlu simpan ini dan akan aku bawa lagi." dia tersenyum.
"Maaf ya. Tapi kura-kuranya lucu. Aku nggak tau apa yang buat kamu pingin ngasih aku kura-kura itu?"

Masih tersisa penyesalan waktu itu. Aku sempat memikirkan kata-kataku setelah pulang. Aku sempat merasa bersalah, dan aku takut kalau-kalau kamu benar merasa kecewa lalu marah padaku. Maaf. Tetapi tidak tahu kenapa, aku mulai berpikir. Sebenarnya, yang sedang aku pikirkan ini rasa bersalahku pada kamu atau hanya kamu yang sedang memenuhi pikiranku?

Kamu yang ada dipikiranku apa kabar? Dan apakah sedang memikirkanku? Kalau terakhir kali aku melihatmu sebagai sosok jangkung yang tegap, maka aku tidak mau sampai melihatmu lagi dan kamu lebih jangkung dari pada yang dulu, karena aku tidak terima kalau aku terlihat semakin pendek didepanmu! Ah sudahlah, apa yang aku pikirkan ini! Mau kamu makin jangkung atau tidak, yang penting kan bertemu. Dengan kamu. Orang yang aku suka.

"Aku suka sekali kura-kura, kamu tau kenapa?"
"Kenapa? Bukannya kura-kura itu sakit kalau gigit?" jawabku sekenanya.
"Yah bukan itunya yang aku suka, aku suka karna menurut aku, kura-kura itu binatang paling inspiratif!" dia mulai semangat berbicara, mengingat dia pernah bilang ingin sekali melanjutkan sekolah jurusan kedokteran atau pendidikan biologi, aku rasa dia cocok sekali!
"Ehem." aku tidak tau harus menjawab apa, karena aku tidak mengerti.
"Kamu pasti nggak tau kan kenapa kura-kura itu inspiratif?"
Aku hanya mengangkat alis sambil tersenyum. Menyisakan kebingungan dalam kepala ku, dan berharap dia akan mengerti.
"Oke, kamu mau dengar dongeng dari aku? Aku mau ngomong panjang nih."
Yes! Ternyata kamu mengerti! Aku bilang, "aku mau." sambil tersenyum.

Yang aku rasakan sekarang adalah, memeluk kamu tidak akan pernah seempuk ini. Dan mengingat kamu belum pernah sesesak ini. Aku deg-degan, bahkan hanya karna mengingat.

Kamu menatap lurus seolah menerawang dari tempat kita duduk, ada apa diujung laut sana. Oh ya suasana pantai disini menyenangkan, ombaknya lembut, desiran anginnya halus, membuatku tenang dan aman. Ditambah karena ada kamu.

Kamu bilang kura-kura itu hebat, dia mandiri. "Kamu tau kura-kura yang baru lahir dari induknya akan langsung dilepaskan dan dibiarkan berlari kelaut tanpa pengawasan. Dan kura-kura kecil itu harus berjuang sendiri, tanpa bisa meminta perlindungan."

Kamu bilang kura-kura itu tangguh, "aku tidak pernah membayangkan bisa setangguh bayi kura-kura di usianya. Karna apa? Mereka kecil, mereka ada dilaut lepas, mereka hebat."

"Walaupun ombak yang lebih besar dari tubuhnya sering mendorongnya ke tepian, mereka akan kembali menerobos laut, ketika ombak mendorongnya lagi hingga ia terlempar menindih teman-temannya, kaki kecilnya tetap berjuang untuk maju lagi. Walaupun banyak burung-burung lapar berterbangan, mereka berani menantang langit dan kawanannya, walaupun taruhannya adalah nyawa."

Wajahmu jelas sekali melihatkan kekaguman. Kura-kura itu memang hebat, tangguh, tidak pantang menyerah. Dan kamu tau apa yang membuat kura-kura itu semakin hebat? Karena ada kamu yang mengaguminya.

"Lalu? Kenapa kamu bilang kura-kura itu spesial?"

Kamu bilang kura-kura itu spesial, "buat aku kura-kura memang spesial. Karena kura-kura punya rumah yang ia bawa kemana-mana, itu cangkangnya." ia menghela nafas lalu melanjutkan, "dan..."
"Tunggu. Bukannya nggak cuma kura-kura yang punya cangkang? Kepiting, keong, siput juga sama punya cangkang. Berarti kura-kura nggak spesial spesial banget dong. Nggak lebih dari binatang lain." belum selesai dia bicara, aku sudah memotong, dan ingin membuatnya kalah, karena dia terlalu bersemangat.
"Ya tetep spesial dong! Sekarang gini deh, aku suka kura-kura kayak aku suka sama kamu. Walaupun diluar sana banyak yang sama -bahkan lebih- cantiknya dari kamu, aku tetep suka sama kamu, dan buat aku kamu tetap spesial. Untuk milih sesuatu yang spesial itu nggak perlu sesuatu yang lebih dari yang lain. Ini masalah hati."

Deg.

"Ha?" tidak tau kenapa aku merasa tersentil dengan kata-kata itu. Maksudnya? Dan aku rasa bukan dia yang kalah, tapi aku.

"buat aku kura-kura tetap spesial walaupun banyak hewan lain yang juga punya cangkang. Buatku cangkang kura-kura tetap paling spesial."
Dia menarik nafas, "dan aku mau bilang sesuatu,...kalau aku mau menjadi cangkang spesial seperti milik kura-kura, tempat berlindung satu orang yang spesial juga. Tempat berlindungnya kamu."

Jadi ini masalah hati? Kamu tidak tau dampak yang kamu buat barusan dari perkataanmu, aku speechless, aku bingung mau berkata apa. Kamu serius atau tidak sebenarnya? Dari mana kamu bisa mendapat ide untuk bicara seperti itu didepanku?

*

Lagi-lagi aku memeluk boneka ini kelewat erat, dan tersenyum tidak jelas sendirian. Kamu berhasil buat aku salah tingkah waktu itu.

Cangkang kura-kuraku yang kuat, yang jangkung, yang tegap, kapan kesini lagi? Jadi pelindungku.

Aku masih ingat kata-katamu.
"Aku tau kamu nggak suka pelihara hewan, dan aku tau kamu suka boneka. Ini buat kamu."

Boneka warna hijau muda berbentuk kura-kura yang sedang tersenyum ini masih jadi boneka kesayanganku. Walaupun boneka kura-kura ini tidak lebih empuk dari boneka ku yang lain, buatku boneka ini tetap yang paling spesial. Karna kamu bilang sesuatu yang spesial nggak perlu sesuatu yang lebih dari yang lain tapi itu masalah hati.

Aku tunggu kamu disini cangkang kura-kuraku. Aku tunggu kamu disini setelah kamu selesai dengan urusanmu disana, setelah kamu mampu menerobos ombak, dan menjadi cangkang kura-kura dewasa yang lebih kuat. Dan sukses.

Read More

Social Profiles

Twitter Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

Download

Apapun proses yang tengah kamu jalani, percaya deh! Kamu hebat :)

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Angka Hoki

Cari Blog Ini

Translate

Laman

BTemplates.com

About

Copyright © Here I Am | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com