Kamu punya caramu. Ini caraku. - Nyovika

Jumat, Desember 04, 2020

Marah

Ada waktunya nanti aku akan marah dan tampak mengerikan.

Kuharap kau masih mau bersabar.

Seperti saat kau lepaskan burung dara ke langit. 

Seperti saat kau tiup perlahan kopi panasmu.

Seperti saat kau rem motormu menunggu kucing yang sembarangan lewat.


Orang marah bukan hanya tak bisa bikin sajak, tapi juga tak bisa makan dengan nyaman dan enak.

Darah nya tak mengalir mulus barangkali terganjal keakuan.

Egoku bermain lagi kali ini, kau bukan hamba tebusan tapi terus kusuruh memberikan pengertian dan membersihkan kesedihan.


Apa saat itu kau tak ingin marah juga? 

"Untuk kali ini, marah itu bukan prioritasku."



Read More

Kamis, November 26, 2020

Jadi, Waktu Adalah?

"Time is money? Benar kan?"

Sesaat kutatap matanya tak ambil serius, "hmm, waktu adalah bergerak."


Kalau kamu bergerak, maka waktu itu ada. Berarti waktu ada bersamamu.

Kalau kau diam, berarti itu bukan waktumu, dan kamu tak dapat apa-apa.

Tak harus uang objeknya, wak.


Mungkin begitu.

Read More

Rabu, November 25, 2020

Mari Bertemu Esok Lagi

Menyenangkan jadi hujan, datang berlompatan dari atas, setelah mengarungi beragam petualangan.

Berhambur riang dari langit, berteriak lepas sebelum sampai menghantam tanah, mengalir lega.

Suaranya kudengar dari balik jendela kamarku. 

Berisik keceriaan tawanya, 

sejenak tawanya berubah gemericik diiringi suara kendaraan lalu lalang, mungkin lelah sebentar.

Lalu kencang lagi tawanya, hingga sulit kudengar suara hatiku sendiri.


Sejuk wanginya.

Mungkin benar yang sedang bahagia biasanya menyalurkan energinya,

membuat yang lain ikut bahagia.

Kali ini ia menyalurkan energi lewat harumnya, 

tenang, seakan tak ada yang buru-buru diselesaikan.


Tenang, kamu lalui satu persatu petualangan,

untuk kemudian kamu hempaskan dirimu, lega dengan ceria.


Kutunggu ceritamu esok lagi, hujan.

 

 

Read More

Selasa, November 24, 2020

Teruslah Begitu

Kau bilang ini energiku? 

Yang membuatmu ingin ini dan itu.

Beriringan dengan ambisiku, dan kesukaan-kesukaanku.


Jelas bukan, itu upayamu, semangatmu, hidupmu.

Kau pemegang kendali untuk apapun yang ingin kau jalani.

Kelak kutunggu kau hadir, digedung acara tempat para pemenang berkumpul.

Karna aku melihatnya tanpa sengaja, undangan yang bertulis namamu, sebagai pemenang salah satu upaya.

 

Teruslah begitu, tak usah tau dulu, kalau kau akan dapat undangannya.

Upaya mana yang akan kau menangkan juga tak apa tak usah tau dulu.

Teruslah fokus. Banyak orang suka gerakan indahmu.

Bukan karna bakat tak masalah, kau punya yang lebih indah dari bakat.

Sampai jumpa di gedung para pemenang.

Sampai jumpa di tempat tujuan, untuk mulai kegiatan baru yang tak ada habisnya, 

kawan.



Read More

Senin, November 23, 2020

Tetaplah Berkesan

Rinduku tak pernah habis termakan hidup bahagiaku,

tak pernah surut pasangnya meski banyak bunga-bunga tumbuh.

Tak redup hanya karna malam datang.

Masih terlihat nyalanya diantara langit mendung.

Kau sulit dilupa, karna kau sederhana ditiap rumitnya pikiranku,

kau tukang kritik untuk tiap keputusanku yang gegabah.


Andai kau punya sayap dan bisa hadir disini,

banyak hal yang ingin kubagi, sekadar untuk pamer.

Cerita tak penting dan mengagumkan sudah kutabung sendirian, siap untuk kupecahkan.

Pun tentang kegagalan, yang sering kusambut tanpa persiapan.

 

Haha ini hanya olahan rasaku, untuk kau yang jauh disana.

Tetaplah indah dan berkesan untukku.




Read More

Jumat, Agustus 07, 2020

Kugas Lagi

Kukendarai motorku dengan kecepatan cukup tinggi dengan perasaan marah, angkuh, menyalahkan banyak hal.

Kutatap lurus kedepan, ke arah jalan yang cukup ramai aktifitas yang aku tak mau tau apa.

Kaca-kaca halus ini ada dipelupuk mata, membuat pandangku tak cukup jernih.


Kukutuk kebodohanku.

Kusuarakan "harusnya...harusnya.." untuk diriku sendiri.

 

Kelewat lalai, ku rem motorku dengan dalam. Berhenti mendadak.

 

Kulihat seorang ibu yang sudah banyak kerutan diwajahnya. Tapi yang paling jelas kulihat dahinya berkerut tajam. Alisnya khas orang marah namun belum bersuara. Campur kaget hampir kutabrak.

 "Maafkan saya bu." Ku tundukkan kepalaku sesaat lalu kulihat beliau lagi. Aku diam. Otakku belum bekerja dengan baik, tapi aku tau aku yang salah.

Matanya yang marah luluh, kerutan didahinya menjadi tipis. Ibu itu mengangguk. Kenapa bisa beliau mengurungkan niatnya marah?

Kutatap terus matanya, tak terlewatkan sama sekali perubahan mimik wajahnya. "Hati-hati nak. Saya juga minta maaf." Lalu berlalu melanjutkan menyeberang jalan raya.


Bel kendaraan menyeruak dari belakangku. Kugas lagi motorku. Iya. Tak kulihat lagi ibu itu. Tak peduli apa yang akan dilakukan setelahnya.

Terima kasih karna tidak jadi marah. Terima kasih telah minta maaf juga padaku padahal tak salah.

Kata 'maaf'' itu ajaib ya? 

 

Untukku, maaf. 

Mungkin dengan aku minta maaf pada aku, aku bisa membuat aku mengurungkan marahku.

 


Read More

Jumat, Juli 31, 2020

Tanpa Kabut

"Beberapa hari sebelum lebaran, langit kelihatan indah ya?"

Kudongakkan kepalaku ke atas, satu.
Dua.
Tiga, bintang berdekatan.
Agak jauh ke sebelah kanan, ada dua bintang berdekatan, yang satu tampak lebih terang, yang lainnya tampak agak kecil.
Kulihat langit memutar, ada lagi, iya ya, langit agak banyak bintang hari ini.
Kupandang agak lama, langit kelam tanpa kabut, menyejukkan mata.
Cahaya bulan hampir penuh jadi hiasan pelengkap malam ini.
Gema takbir dari masjid, jadi...

Bagaimana ya rasanya jadi langit menjelang lebaran?
Apa mungkin seperti anak kecil yang 2 hari lagi akan pergi liburan dengan keluarganya? Semangatnya memuncak dari hari-hari sebelumnya.

Apa mungkin seperti anak TK yang mau di rias esok subuh untuk acara karnaval? Sejak malam sebelumnya tak bisa tidur, dan enggan sarapan sebelum di rias.

Kalau iya rasanya begitu, berarti langit sedang bahagia.
Hehe, selamat ya. Aku ikut bahagia melihatmu.


Read More

Rabu, Maret 04, 2020

Seperti Apa?

Rindu yang seperti apa yang kau harapkan?

Ketika aku ingin datang, dan ketika kamu mengharapkan kehadiran.

Ketika kamu berusaha mencari, dan ketika aku berusaha menemukan.

Ketika sama-sama menunggu waktu bertemu sebentar lagi.

Atau ketika kita sama-sama berdoa agar dipertemukan.

Atau kita sama-sama diam, tak kunjung bertemu, tak ada usaha, tak cukup keberanian.

Ada rindu yang menyenangkan.
Ada rindu yang membikin penasaran.
Ada rindu yang tak kunjung reda.
Ada rindu yg terlalu lama hingga usang.


Read More

Selasa, Februari 18, 2020

Aku Masih Suka

Aku masih suka langit meski kerjaku berangkat pagi pulang malam lalu tidur.

Aku masih suka langit meski warna jingganya jarang tertangkap mataku karna lembur tau-tau langit sudah biru gelap.

Aku masih suka langit meski bintang tertutup mendung.

Aku masih suka langit meski sering ia menurunkan hujan yang membuatku berkedip berkali-kali agar tetap dapat melihat.

Aku masih suka langit meski tingginya tak pernah bisa ku gapai.

Setidaknya sampai saat ini aku masih suka langit.
Read More

Sabtu, Januari 25, 2020

24 November 2019


Panti Asuhan DeAbu Bakar dan bersama banjari At Tamany.
:)
Read More

Apa ya

Welcome back.
Kamu yang nggak asik, yang nggak suka bercanda terlalu sering.
Yang banyakan diam daripada menanggapi orang-orang.

Lama tak jumpa. 
Bagaimana rasanya mengikuti irama orang-orang selama ini?
Meminjam candaan yang pernah kamu dengar dari orang lain untuk orang lainnya lagi yang tak terlalu kamu kenal?

Sudah lelah pura-pura?

Iya aku tau kemarin kamu tidak sedang pura-pura, hanya saja sedang mencoba menjadi berbeda, yang kamu harapkan keberbedaan itu adalah lebih baik.

Sekarang kamu hanya rindu jadi dirimu.
Tak apa, kamu selalu bisa jadi dirimu lagi.

Selamat datang kembali.
Read More

Social Profiles

Twitter Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

Download

Apapun proses yang tengah kamu jalani, percaya deh! Kamu hebat :)

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Angka Hoki

Cari Blog Ini

Translate

Laman

BTemplates.com

About

Copyright © Here I Am | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com