Kamu punya caramu. Ini caraku. - Nyovika

Sabtu, Juni 30, 2018

Kutipan #1

Mengingat kata Bu Mar, kira-kira begini.

Petani itu barokahnya besar. Petani itu tawakalnya besar.

Prosesnya menanam padi hingga jadi beras cukup panjang. Mesti telaten, sabar, teliti, istiqomah. Prosesnya yang lama sampai berminggu-minggu, baru jadilah beras. Pasrah sama Allah, kalau bisa sampai jadi beras alhamdulillah, kadang kena hama, cuaca nggak mendukung, atau beberapa alasan gagal panen. Ya gimana lagi. Karna itu adalah pekerjaan, sumber mata pencaharian maka menanamlah lagi.

Kalau berhasil jadi beras yang layak dikonsumsi, akhirnya dibeli distributor dengan harga sewajarnya petani, lalu dijual lagi sama distributornya dengan harga lebih ke masyarakat, distributor untung lebih banyak. Petani dapat barokah lebih banyak juga.

Sedikit belajar disini. Bahwa jalan orang dalam mendapat keuntungan itu berbeda-beda. Bentuk keuntungannya pun berbeda-beda.

Read More

Random

Ada tipe orang yang berpikir bahwa dia orang yang tidak suka ikut campur urusan orang lain, tidak ingin tau urusan orang lain, hingga kadang dia lupa atau tidak sadar bahwa dirinya sedang jadi orang yang tidak peduli dengan orang lain.

Apasih yang dia pikirkan saat itu? Ya. Itu dirinya. Begitulah dirinya.

Ketika dia bertanya, lalu orang yang ditanya menjawab dengan kata 'tidak'. Dia bilang, dia tidak akan menanyakan alasannya, dengan alasan dia tidak ingin tau, dan apapun jawabannya itu adalah hak penjawab.

Tapi di sisi lain mungkin nggak sih dia berpikir kalau sang penjawab tadi yang bilang 'tidak' itu sudah menyiapkan alasan. Mungkin nggak sih dia berpikir kalau sang penjawab tadi ingin ditanya, ingin didengar.

Wajar aja kan, manusiawi kalau seseorang ingin didengar. Pernah dengar cerita orang yang stres karna lagi banyak masalah. Oke semua orang punya masalah, lalu depresi nggak ada temen curhat? Mungkin aja itu terjadi disekitar kita. Dan menurutku wajar juga kalau menanyakan alasan kepada seseorang. Karna semua hal ada alasannya. Yang boleh diceritakan.

Bukan bermaksud berlebihan atau apapun semacamnya. Tapii, bisa kah kita berusaha jadi orang yang jangan khawatir dibilang kepo, kalau memang tujuanmu adalah peduli, empati, bahkan simpati. Lagian, banyak orang butuh 'rasa-rasa' yang seperti itu.
Rasa lega waktu ditanya keadaannya, tenang karna ada dukungan, bahkan bahagia karna hari-harinya bernilai dengan hal-hal positif.

Jangan lah sering-sering berpikir kalau kamu sedang ingin tau itu berarti kepo dalam arti negatif. Kalau kepo itu adalah care. Kenapa? Nggak ada yang aneh dengan itu.
Atau kalau kamu lagi di diemin sama seseorang, jangan terlalu cepat berpikir orang itu cuek, nggak peka, atau hal semacamnya. Bisa aja dia lagi berusaha melakukan hal baik yang kamu nggak tau itu apa.
Ada orang diem juga bukan selalu berarti dia nggak peduli, terus kita bales cuek juga. Mungkin dia punya alasan yang belum diutarakan.
Jangan cepat beranggapan orang lain salah, orang lain nggak ngerti, nggak paham.

Pernah dengar kata-kata kalau kamu baik ke orang lain, maka orang lain akan baik ke kamu.
Mungkin nggak sih kalau kamu merasa orang lain nggak ngerti, itu karna kamu yang nggak ngerti duluan?
Kalau kamu ngertiin orang lain, maka orang lain akan ngertiin kamu. Adil kan?

Lagi,aku tengah berusaha jadi pribadi yang yaa ini aku.
Yang perlu lebih banyak hal-hal positif daripada negatif.
Lebih suka pujian daripada celaan.
Lebih suka dukungan daripada penolakan.
Lebih suka cerita dan berita fakta daripada hoax dan gosip terkini.
Lebih suka diam daripada bicara yang mengarah keributan.
Lebih suka hubungan personal daripada banyak orang dan ribet dan membingungkan.
Lebih suka juga bukan berarti 100%.
Ada kalanya aku akan dapat celaan, hinaan, sakitnya penolakan, hoax, gosip yang kadang malah membuka pikiran, butuh bicara walau beropini itu susah, perlu berhubungan dengan banyak orang karna kita hidup rame-rame nggak beberapa aja, kita juga butuh musyawarah, butuh dengar pendapat orang lain biar bisa introspeksi diri juga, biar nggak sombong atau mungkin egois.

Tapi kita tau lah, kita lebih ingin yang mana. Dan apa yang lebih membuat kita nyaman. Mungkin itu juga yang lebih diinginkan orang lain. Dan lebih membuat nyaman orang lain.

Read More

Kamis, Juni 21, 2018

Abu-abu

Apa yang dimaksud dengan intevensi disini? Kata ini agak sering digunakan beberapa waktu terakhir di lingkungan saya.

Kadang saya bisa terima, kadang nggak. Beberapa dari mereka menganggap 'intervensi' menurut mereka adalah benar. Sedang menurut saya 'intervensi' mereka tidak pada tempatnya.

Intervensi : campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak (orang, golongan, negara, dan sebagainya)
Pengertian ini saya ambil dari KBBI.

Jika seseorang merasa tidak punya hak atau tidak termasuk dalam forum, golongan, orang yang terlibat. Maka ia tidak bisa mengintervensi orang lain yang termasuk dalam forum atau kelompok tersebut bukan? Seharusnya.

Lalu jika seseorang A merasa ada orang ini yang lebih berhak mengintervensi orang lain B karena pangkat yang lebih tinggi, sehingga orang ini (yang pangkatnya lebih tinggi) mampu mengintervensi orang lain B secara langsung tanpa perantara.
Kemudian dengan inisiatif sendiri seseorang A memutuskan untuk mengadu kepada orang ini (yang pangkatnya lebih tinggi) agar perselisihan segera selesai.
Apa yang disebut selesai disini? Apakah dengan orang ini (yang pangkatnya lebih tinggi) menggunakan keotoriterannya kepada orang lain B maka perselisihan selesai?
Apa ini benar-benar bukan intervensinya seseorang A?

Belibet juga ya, memang banyak jalan menuju Roma. Apalagi sekedar jalan menuju balik layar.

Saya hanya berharap akan ada lebih banyak orang lagi yang memanfaatkan haknya sebaik mungkin. Termasuk kepada sesama manusianya. Seenggaknya itu manusia ajak lah ngobrol dulu. Sehingga ia tidak berfikir bahwa ada yang menjadikan otoritas berlebihan.

Dan bagaimanapun ini sudah berlalu, saya hanya perlu pengingat.

Read More

Selasa, Juni 19, 2018

No Subject Again

Ada banyak drama selain di televisi, yaitu di restoran junk food tempat saya menghabiskan waktu mungkin seperempat dari hari ini.

Beberapa tipe orang berkumpul disini, dan beberapa lainnya bergantian datang, ketika ada yang pergi.

Lucu juga mengamati beberapa orang disini.

Selain tempat makan dan nongkrong. Ya paling banyak sih makan.
Awal-awal biasa aja. Tempat seperti ini nggak heran memang sering dijadikan tempat kopdar, COD, meeting. Keliatan yang duduknya berdua tok, pilih kursinya hadap-hadapan, nggak sebelah-sebelahan. Karna butuh penyesuaian dulu lah, masa pertama ketemu kalau duduknya deketan mungkin dia agak nggak nyaman.

Ngobrol sambil senyum, terus diem, beberapa waktu liat handphone masing-masing. Dugaanku sih itu waktu mereka masih cari bahan obrolan. Selesai makan, ngobrol-ngobrol, mereka sepakat pulang, dengan motor yang sendiri-sendiri. Yang cowok nungguin yang cewek sampai selesai ambil motor, terus nunggu sampai yang cewek pergi duluan. Barulah dia ikut pergi juga. Entah yang aku liat bukan tipe yang pulang bareng, dianterin, mungkin rumah mereka beda arah, jadi pulangnya sendiri-sendiri, atau nggak tau lagi kalau yang cowok lagi males nganter-nganter pulang. Hehe tapi bisa aja gitu.

Ganti, ke orang lain agak kebelakang gitu duduknya. Perempuan dan laki-laki juga cuma mereka udah akrab gitu pada senden-sendenan. Makan bareng sama ketawa-ketawa. Oke karna mainstream, skip deh.

Nah sampingnya ada segerombolan remaja yang kumpul bareng sambil main uno, agak nahan ketawa karna nggak mau keliatan berisik mungkin waktu temennya kalah main, sedang sebelahnya dua anak cewek lagi serius buka laptop kayak ngerjain tugas gitu. Bisa ditebak kalau mereka kelompok yang rencananya ngerjain tugas bareng tapi pada akhirnya karna kalau bareng-barang ngerjain jadi bingung, alhasil ngerjainnya gantian, akhirnya yang ngerjain ya yang buka laptop itu, yang lainnya main. Hehe mungkin kalau nggak salah ya.

Agak lama ada yang duduk di dalem, kan aku duduknya yang diluar ya. Tapi aku bisa liat orang itu dari kaca, soalnya dudukku samping kaca. Ada perempuan yang didalem itu duduk sendirian lamaa banget, kayak lagi nungguin seseorang, yah ternyata bener, setelah hampir sejam orang yang ditunggu datang. Dengan wajah yang awalnya kesel tapi nggak lama udah akur kayaknya. Mugkin karna alasan orang yang ditunggu bisa diterima. Kena macet. Atau disuruh nganter ibu mau nolak nggak enak, akhirnya nganter dulu.

Beberapa yang lain ada kumpulan bapak-bapak berbatik, dan ibu-ibu polisi cantik. Yang duduk bersama kayak menghabiskan waktu istirahat sambil bicara tentang kemarin habis liburan kemana aja. Gitu.

Terus orang yang duduknya paling luar juga ada yang kayaknya lagi perpisahan gitu sama peluk-pelukan sama orang sambil terharu. Feelingku sih yang satu orang sini, yang lain orang jauh (barangkali orang luar pulau) yang dimana hari ini adalah hari terakhirnya dia. Lalu mereka ketemuan disini sekalian perpisahan sebelum yang orang luar pulau mau ke stasiun untuk pulang kampung. Eh bandara deh. Kan luar pulau.

Ada juga yang duduknya sama-sama sendiri, kadang ngelirik gitu. Terus kenalan. Ada.

Ada yang pesen float sama kentang duduk lama banget sekalian ngikut wifi. Ada.

Yang sorry receh. Ada.

Read More

Social Profiles

Twitter Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

Download

Apapun proses yang tengah kamu jalani, percaya deh! Kamu hebat :)

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Angka Hoki

Cari Blog Ini

Translate

Laman

BTemplates.com

About

Copyright © Here I Am | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com