Menyenangkan jadi hujan, datang berlompatan dari atas, setelah mengarungi beragam petualangan.
Berhambur riang dari langit, berteriak lepas sebelum sampai menghantam tanah, mengalir lega.
Suaranya kudengar dari balik jendela kamarku.
Berisik keceriaan tawanya,
sejenak tawanya berubah gemericik diiringi suara kendaraan lalu lalang, mungkin lelah sebentar.
Lalu kencang lagi tawanya, hingga sulit kudengar suara hatiku sendiri.
Sejuk wanginya.
Mungkin benar yang sedang bahagia biasanya menyalurkan energinya,
membuat yang lain ikut bahagia.
Kali ini ia menyalurkan energi lewat harumnya,
tenang, seakan tak ada yang buru-buru diselesaikan.
Tenang, kamu lalui satu persatu petualangan,
untuk kemudian kamu hempaskan dirimu, lega dengan ceria.
Kutunggu ceritamu esok lagi, hujan.