Kamu punya caramu. Ini caraku. - Nyovika

Rabu, Januari 30, 2019

Pembohong

Untuk pembohong-pembohong ulung yang lupa waktu-waktu tepat untuk berbohong.
Untuk pembohong-pembohong ulung yang lupa cara-cara tidak kasat mata untuk membuat semua seakan baik-baik saja.
Untuk pembohong-pembohong ulung yang lupa melihat tanda-tanda alam akan ada ancaman.
Untuk pembohong-pembohong ulung yang lupa tidak berdoa malam kemarin.
Terimalah takdir dengan lapang dada.

Mungkin karna sudah diberi label ulung lalu lupa belajar.
Lupa belajar untuk jadi lebih baik lagi.
Memutuskan harapan orang-orang yang yakin bahwa pembohong mahir tidak akan bisa turun pamor, melainkan hanya akan semakin pandai dan pandai, mahir dan mahir, ulung dan ulung.
Bagaimanapun kebohongan akan melahirkan anak-anak yang tak pernah putus.
Sejahtera.
 
Untuk penggemar pembohong-pembohong ulung, mungkin kini waktunya menggemari yang lain.
Untuk penggemar pembohong-pembohong ulung, berat saya katakan tapi turut berduka atas terbongkarnya rahasia-rahasia.
Untuk penggemar pembohong-pembohong ulung, sedihmu sedihku juga.
Iya sungguh sedihmu sedihku juga.
Kalaupun aku tidak sungguh-sungguh aku yakin itu bukan masalah.
Penggemar pembohong-pembohong ulung pasti sangat mafhum dengan kebohongan.


Read More

Senin, Januari 28, 2019

Gengsi

Sadar apa yang kamu injak dibawah kakimu?
Selain tanah dan hal-hal dibawahnya.
Kamu injak juga harga dirimu, kamu simpan sendiri dibawah kakimu sampai tidak satu orangpun melihatnya.
Kamu bilang kamu tidak akan membiarkan manusia lain yang semua sama derajatnya akan menginjak-injak harga dirimu.
Ya mana mungkin bisa, kan sudah kamu injak sendiri.
Salutnya aku padamu, tanpa perlu bantuan orang lain bahkan kamu mampu menginjaknya sendiri.
Menghancurkannya sendiri.
Sudah kamu boleh menyesal sekarang.
Yang kamu tidak boleh adalah terus menginjaknya sampai-sampai terlalu dalam, sampai bukan hanya kakimu menginjak tanah dengan harga diri diantaranya, tapi jangan-jangan sampai nanti kakimu tenggelam tak bisa keluar, tubuhmu juga sampai tak terlihat lagi.

Read More

Minggu, Januari 27, 2019

Kamu Yang Lain Bilang Itu Apa?

Kamu bilang itu privasi.
Kalau aku bilang itu pintu?

Apa yang kamu lakukan ketika sebuah pintu tertutup?
Kamu bisa mengetuknya, mengucap salam, mendengar apa ada jawab, menunggu dibukakan.
Di buka atau tidaknya itu adalah pilihan si pemilik pintu.
Kalau dia tidak mau membuka, maka pintu itu akan terus tertutup dan mungkin kamu akan punya waktu untuk kembali di lain waktu.

Jadi, kalau pintu itu serupa privasi, apakah kamu mau mencoba menegurnya, mengucap permisi, membaca responnya, menunggu terbuka.
Terbuka atau tidaknya itu keputusan si pemilik privasi.
Kalau dia tidak mau terbuka sekarang, pasti ada alasan barupa rasa-rasa yang campur aduk serta beberapa keraguan, semoga kamu akan bersabar dan akan menegurnya di lain waktu.

Syukur kalau pintunya dibukakan. Kamu akan dipersilahkan masuk kalau memang kehadiranmu tidak dirasa mengancam, ditambah kamu menyenangkan, tidak mengurangi kemungkinan bahwa kamu akan diperlakukan baik nantinya.

Jadi, kalau pintu berwujud privasi, apakah akan melegakan jika dia terbuka, tersenyum karna merasa kamu mengerti, ditambah kamu menenangkan, tidak mengurangi kemungkinan bahwa kamu akan mendapat teman baru.

Oh ya, tergantung kamu. Kamu boleh memilih mau mengetuk pintu atau membiarkan pintu yang tertutup.

Jadi, bagaimanapun akan selalu jadi hak mu. Kamu yang berhak memilih ingin tau atau tidak, ingin bertanya atau tidak.

Memang seadil itu. Dia punya pilihan untuk menutup atau membuka. Kamu punya pilihan untuk mengetuk atau melewati tanpa terketuk.

Read More

Jumat, Januari 25, 2019

Lalu Bagaimana Lagi?

Didiamkan.
Saya jadi merasa bahwa saya sudah diduga sejak lama akan menjadi seperti ini.
Padahal saya begini karna alasan.
Beberapa orang tidak mau mencari tau alasannya, karna baginya itu privasi atau mungkin tidak penting. Beberapa yang lain tidak mengenal saya dan tidak punya waktu untuk mencari tau tentang diri saya apalagi alasan-alasan saya. Sudah semuanya, tidak ada sisa orang lagi.

Pada akhirnya nanti entah kapan, bukan hanya kamu yang diam, tapi saya juga akan diam.
Diam untuk pendapat-pendapatmu tentang saya.
Diam untuk empati seperlumu pada saya.
Diam untuk motivasi basa-basimu pada saya.
Kamu punya dirimu untukmu sendiri.
Saya punya diri saya untuk saya sendiri.

Kalau diam tidak harus dibalas dengan diam.
Lalu bagaimana lagi?
Sejauh ini, hanya begini yang bisa saya pertahankan.
Read More

Kamis, Januari 24, 2019

Serupa Ungkapan Berbentuk Pesan

Hai.

Yang mau menatapku diantara banyaknya orang yang memunggungiku.
Yang memberiku uluran tangan kedepan diantara banyaknya tangan yang sengaja mendorongku.
Yang merapal kata lembut diantara kalimat keras mereka yang tak mau kalah.
Yang mendengarku diantara banyaknya orang yang memaksaku "diam dan dengarlah!"

Percayalah bukan aku yang berusaha menunjukkan hal-hal baik padamu. Hanya saja Tuhan sedang mengirimkan butiran cahayanya yang secara ajaib menarik sudut-sudut bibirku ikut tersenyum, secara ajaib membuka kedua mataku lebih pagi dari biasanya, secara ajaib menggerakkan jari-jariku untuk mencoba resep makanan ringan kesukaanmu, secara ajaib memutar pikiranku selalu kembali pada sorot dibalik kacamata dan senyummu, terakhir entah yang ini sengaja atau tidak, juga secara ajaib menerbangkan sedikit ujung-ujung gaunku hingga membuatku tersipu malu-malu.

Jika ada saat yang tepat untuk sebuah kedatangan itu kamu.
Jika ada wujud yang dapat menggambarkan beberapa imajinasi indahku itu kamu.
Jika ada pusat pusaran misterius yang akhirnya ditemukan itu kamu.
Jika ada rasa yang mewakilkan embun dan sisa-sisa hujan waktu fajar itu kamu.

Percayalah bukan aku yang berusaha mencari-cari perhatianmu. Hanya saja Tuhan sedang giat meniupkan benih dandelionnya yang secara ajaib menumbukan semangatku berangkat kerja tiap hari, secara ajaib menumbuhkan satu kotak makanan di meja demi camilan siangmu, secara ajaib menumbuhkan lagu serta puisi sok puitis. Percayalah itu bukan aku, aku hanya dijebak. Dijebak Tuhan dalam takdir lucunya yang kadang membuatku terlihat bodoh.

Jadi, kamu percaya kan?

Read More

Jumat, Januari 11, 2019

Sesegera


Selamat pagi..



Kalau kamu lelah, miring sedikit boleh..


Sedikit ungkapan untuk hal-hal kecil. Yang mungkin suatu hari akan jadi hal besar.
Sebesar apapun nantinya, semoga orang-orang keadaannya segera membaik.
Sesegera mungkin.


Read More

Mungkin Kamu

Ketika kamu merasa kerja, kerja dan, kerja tapi tidak ada yang terselesaikan. Itu bukan salahmu. Bukan salah pekerjaanmu. Bukan salah hidupmu.

Bersabarlah sayang.

Banyak orang memang diciptakan untuk tampak kuat diluarnya saja, tapi dalamnya remuk.

Beberapa tidak.

Mungkin kamu salah satunya, yang diciptakan Tuhan untuk kuat diluar dan didalam.

Read More

Selasa, Januari 01, 2019

[Buku] Shocking China

Selamat tahun baru, mari menambah bacaan baru.
Walau bukunya bukan terbitan baru, tapi isinya tetap baru karna saya baru baca. Buku karya Sophie Mou pertama yang saya pernah baca, judulnya Shocking China.

Apa yang menarik awalnya dari buku ini? Karna mengungkap hal-hal tentang China, ya menurut saya China menarik dengan segala budayanya, tipe orang dari rasnya yang mudah dikenali, kegigihan dan keuletan orang-orangnya yang banyak diceritakan orang.


Dan benar dalam buku ini menceritakan tentang kehidupan penulis di China, mengenal lebih dalam tentang kebiasaan disana, hal-hal yang mudah dan sulit ditemukan, makanan-makanan yang tidak ditemui di Indonesia.

China negara komunis yang selalu memenuhi kebutuhan masyarakatnya, fasilitas media sosial yang dibatasi saya baca dari sini, bagaimana cara penerimaan penduduk dengan agama yang berbeda-beda di China saya baca juga dari sini.

Bagaimana konsisten, ketangguhan peraturannya bagi masyarakat. Makanan yang unik-unik dan kadang terbilang 'aneh'. Lalu dimana semua hal di China punya dua nama. Pengobatan china. Tempat-tempat mengagumkan di China. Ritual minum teh, keberagaman etnis, capcai bukan dari China.
Pusat perbelanjaan beda dari biasanya.

China punya banyak hal, seperti semua tempat juga. Dan senang bisa membaca buku ini, membuat saya sedikit mengenal China lewat tulisan. Semoga nanti bisa mengenal negara-negara lain juga, dari tulisan, dari tempatnya juga. Amin.

Read More

Social Profiles

Twitter Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

Download

Apapun proses yang tengah kamu jalani, percaya deh! Kamu hebat :)

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Angka Hoki

Cari Blog Ini

Translate

Laman

BTemplates.com

About

Copyright © Here I Am | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com