Jumat, Desember 20, 2019
Kosong
Senin, Desember 09, 2019
Koloni
Dibawah cahaya lampu jalan disanding dengan pemandangan bulan warna putih yang hampir penuh.
Ada yang besar, dan ada yang kecil terlihat begitu ceria karna bertebangan dengan cepat atau karna beratnya lebih ringan, entah.
Juga kulihat beberapa yang tanggal sayapnya.
Kuarahkan pandanganku lebih lebar, terlihat berterbangan sayap tanpa tubuh yang semakin jauh tak terlihat karna tak tersorot cahaya lampu.
Ada apa?
Sayapmu ringan, tubuhmu sepertinya kuat menopang sedua sayapmu. Lalu kenapa mereka berhamburan?
Atau bukan berhamburan tapi sengaja kau lepaskan?
Lelah terbang dan memutuskan berjalan-jalan di dataran untuk hal-hal baru atau untuk menghidar dari kolonimu yang mungkin tidak sesuai dengan jalan pikiranmu.
Ah iya, aku memang suka menerka-nerka lewat mataku.
Bagaimanapun aku tidak punya cukup pengetahuan tentang apa yang kalian alami dan apa saja yang harus kalian lalui.
Malam yang cukup panas sebenarnya, tapi tidak cukup membosankan karena kalian dan pikiranku.
Sabtu, Desember 07, 2019
Hai, Gelas Kering.
Rabu, Oktober 09, 2019
Kenapa, Nak.
Aku lihat kemarin raut wajahnya, cemas menunggu anak semata wayangnya tak kunjung pulang. Menengok keluar pagar ketika ada motor yang melaju semakin pelan. "Kukira kau nak, ternyata bukan."
Aku lihat kemarin jemari tangannya tak bisa diam, saling bertaut seperti tak mau dipisahkan. Eh, kadang dipisahkan, untuk memegangi lengannya persis seperti tanda orang kedinginan. Sesekali kaget menoleh jika ada orang jalan kaki yang melewati rumahnya. "Kukira kau kebingungan tak bisa pulang, hingga memutuskan jalan kaki, ternyata bukan."
Aku lihat kemarin lantai yang sebelumnya bersih karna selesai di pel, kok cepat sekali sudah kotor lagi, agak basah dan jejak kaki dimana-mana. Banyak jejak kaki, tapi hanya ada satu orang ibu usia kisaran 40 tahunan. Dari mana lagi asal jejak kaki itu kalau bukan karna beliau yang jalan-jalan, mondar-mandir keluar dan masuk meski tau diluar sedang rintik dia tetap menerobos. Melihat anak-anak berlarian bermain hujan. "Kukira kau tengah kedinginan karna hujan nak, ternyata bukan."
Resah yang tak bisa ia sembunyikan, hujan yang tak bisa ia hentikan, kekhawatiran yang tak dapat ia terjemahkan, lelah yang tak lagi ia rasakan, mengantuk yang tak dapat terpejam, lapar yang tiba-tiba penuh sesak kecemasan.
"Kenapa kau tak kunjung pulang, nak."
Minggu, September 15, 2019
25 Agustus 2019
Sabtu, September 14, 2019
Jadi Apa Yang Menarik Dari Jendela Siang Ini
Jadi, kenapa kamu terus menghadap ke jendela?
Ya, karena aku tidak mau lihat wajah-wajah cemas mereka.
Aku tidak mau lihat ekspresi-ekspresi ingin tau mereka.
Terakhir kali ada yang mengulik tentangku, dia pula lah yang membuat rahasiaku terbongkar.
Dia juga yang membuat merpati-merpati yang sejak tadi diam jadi terbang berhamburan.
Dia juga yang membuat cermin yang bening sejak tadi jadi pecah berkeping.
Dia juga yang membuat lantai bersih disini sejak tadi jadi penuh jejak kaki orang yang berlari.
Tau kenapa?
Karna dia tau tentang sesuatu yang tak seharusnya dia tau.
Sudah pernah kubilang, jangan bermimpi jadi Ikarus yang akan berkesan baik akhirnya.
Sudah tau dia jatuh sebab terbang dengan sayapnya terlalu tinggi, hingga matahari membakar sayapnya. Namun tetap dikenang.
Beda denganmu, kalau sudah terbang terlalu tinggi dan jatuh. Jelas kau lenyap.
Lenyap bersama rasa ingin taumu, lenyap bersama rasa percayaku.
Rabu, September 11, 2019
Ada Yang Belum Hilang
Empat pagi Sabtu tadi, kutemukan ponsel yang sedikit basah.
Ada yang berbeda dengan wajahku, lembab berbentuk aliran, kurasa ada yang baru pergi.
Kucoba ingat apa yang sudah terjadi, ternyata kau ada.
Memandang syahdu, disitu ada aku.
Entah sudah berapa banyak, sampai jariku habis terhitung tak kunjung ku tau ini kali keberapa kulihat kau ada dihadapnku.
Kulihat kau di atas tempat tidur, menyambutku pulang.
Kulihat kau di dapur pagi menyiapkan hal-hal.
Kulihat kau dalam mimpi yang menggugah sesalku.
Aku masih disana melihatmu terdiam lemah.
Tak sanggup mengatakan hal yang harusnya sudah dikatakan sejak lama.
Karna ketakutanku yang tak beralasan jelas.
Namun yang nyata, tak ada rasa membaik.
Seharusnya ku katakan sejak dulu.
Seharusnya gengsiku lebih kecil dari ini.
Seharusnya pikiranku lebih jernih dari ini.
Seharusnya kau adaa disini..
Seandainya ku katakan sejak dulu..
Maaf.
Jumat, September 06, 2019
Telak
Realistis itu perlu.
Sedang dia tak selalu nyata. Tak selalu ada.
Kamu perlu pikirkan dirimu sendiri, diluar kegiatan menunggumu yang tak jelas sampai kapan.
Kamu selalu punya alasan menunggu yaitu janjinya, sedang dia juga selalu punya alasan untuk bertahan jauh disana karna berbagai alasan yang mengharuskannya bertahan dan hal-hal lain yang membuatnya ingin tak kembali.
Kamu bukan alasannya,
Dia pergi atas keinginannya, bukan karna kamu.
Maka terima saja kalau memang dia tidak dikembalikan padamu.
Janji tergerus waktu lama-lama akan hilang. Ingatannyaa sudah terpenuhi hal-hal baru yang perlahan meletakkan ingatan tentangmu disudut paling jauh.
Janji termakan waktu akan habis. Dia telah makan hari-hari baru disana dan telah menelanmu telak.
Kamis, Agustus 29, 2019
Sampai Bertemu Lagi
Ada semangat yang kau tularkan di tiap-tiap suara yang kau keluarkan.
Ada percik yang meriah pada gerak-gerik mata yang berbinar.
Sadarlah dan lihat disana, kamu tidak sendiri.
Tidak sendiri bahagia, tidak sendiri bertingkah ceria.
Karna kamu telah membagi.
Gemuruh riuh yang ternyata tawamu.
Jerit yang memantik itu juga leluconmu.
Kamu bukan nomer satu yang paling istimewa, bukan juga terakhir yang paling dibanggakan.
Kamu angin tak kasat mata tapi menerbangkan helai rambutku.
Kamu tepukan tangan yang segera membuatku menoleh.
Kamu jentikan jari bernada yang otomatis mengiringi senandungku.
Tanpa sadar kau tumbuhkan bunga-bunga.
Tanpa sadar aku tumbuhkan bunga-bunga.
Ditaman yang berbeda, kita temukan kebahagian yang serupa.
Senin, Juli 29, 2019
Minggu, Juli 21, 2019
Rabu, Juli 03, 2019
Minggu, Juni 16, 2019
[Lirik Lagu] Andmesh Kamaleng - Hanya Rindu
Saat ku sendiri, ku lihat foto dan video
Bersamamu yang telah lama ku simpan
Hancur hati ini melihat semua gambar diri
Yang tak bisa, ku ulang kembali
Ku ingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu
Segala cara telah kucoba
Agar aku bisa tanpa dirimu
Namun semua, berbeda
Sulitku menghapus kenangan bersamamu
Ku ingin saat ini, engkau ada di disini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukan diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu
Hanya rindu
Ku ingin saat ini, engkau ada di disini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu
Hati ini hanya rindu
Ku rindu senyummu, Ibu...
Jumat, Mei 31, 2019
Heran
"Heran kenapa kalau ulang tahun berdoanya kok minta panjang umur. Padahal umur sudah ada yang ngatur. Mati usia berapa berarti kan sudah ditentukan. Emang bisa umur ditambah-tambah?!" gerutuku hari itu.
"Kalau mintanya sama Allah, nggak ada yang nggak mungkin."
Tak harus penjelasan panjang darimu yang cukup membuatku paham, ma.
Selasa, Mei 07, 2019
Nanti
Nanti sampai topeng-topeng dilepaskan barulah kamu tau bahwa yang kamu lihat bukanlah keindahan atau keburukan.
Melainkan ketidaktahuan yang selama ini ditutupi.
Yang disamarkan dengan berbagai pencitraan yang ditahan-tahan.
Nanti sampai topeng-topeng dilepaskan adalah batas kekuatannya.
Bahwa hal yang ditahan terlalu lama itulah yang membuatnya semakin jauh.
Semakin jauh dengan yang disayanginya.
Dulu sampai sekarang.
Atau itu yang malah membuatnya baru seperti lahir.
Jangan salah sangka dulu.
Minggu, April 07, 2019
Terlambat
Cara menenggelamkan diri paling ampuh, pasang headset, musik keras, tak acuh dengan suara lain.
Tapi ingat tenggelam yang seperti itu tidak menyelesaikan masalah.
Sedikit meredakan tapi jangan lama-lama. Takutnya kalau terlalu lama, lalu kembali. Sudah terlalu banyak yang terlewat, tidak ada yang tersisa.
Terlambat.
Rabu, Maret 27, 2019
[Lirik Lagu] Sasha Sloan - Older
Senin, Maret 18, 2019
Misi
Misi dari dia, misi dari orang, misi dari diri.
Untuknya yang berhasil di 20 hidupnya.
Untuknya yang runtuh di 20 hidupnya.
Untuknya yang hilang rasa takut di 20 hidupnya.
Untuknya yang susah bergerak di 20 hidupnya.
Kamu punya misi.
Mereka dengan misi-misi yang dari mana-mana.
Tidak apa-apa kamu dengan misimu sendiri.
Mereka menyelesaikan misinya.
Kamu pasti juga.
Minggu, Februari 03, 2019
Tidak Ada Judul
Ini nih kebiasaan, libur kalau nggak kemana-mana, dirumah aja, pikiran suka kemana-mana, ngelamun, terus suka jadi cepet marah kalau ada orang yang manggil meskipun itu mama, atau adek, bawaannya pingin emosi aja kalau ada yang gangguin orang lagi ngelamun.
Jahat sih ya. Padahal orang manggil pasti juga ada alesannya. Jadi telat mikir jernih, udah cepet-cepet marah aja.
Rabu, Januari 30, 2019
Pembohong
Untuk pembohong-pembohong ulung yang lupa cara-cara tidak kasat mata untuk membuat semua seakan baik-baik saja.
Untuk pembohong-pembohong ulung yang lupa melihat tanda-tanda alam akan ada ancaman.
Untuk pembohong-pembohong ulung yang lupa tidak berdoa malam kemarin.
Senin, Januari 28, 2019
Gengsi
Sadar apa yang kamu injak dibawah kakimu?
Selain tanah dan hal-hal dibawahnya.
Kamu injak juga harga dirimu, kamu simpan sendiri dibawah kakimu sampai tidak satu orangpun melihatnya.
Kamu bilang kamu tidak akan membiarkan manusia lain yang semua sama derajatnya akan menginjak-injak harga dirimu.
Ya mana mungkin bisa, kan sudah kamu injak sendiri.
Salutnya aku padamu, tanpa perlu bantuan orang lain bahkan kamu mampu menginjaknya sendiri.
Menghancurkannya sendiri.
Sudah kamu boleh menyesal sekarang.
Yang kamu tidak boleh adalah terus menginjaknya sampai-sampai terlalu dalam, sampai bukan hanya kakimu menginjak tanah dengan harga diri diantaranya, tapi jangan-jangan sampai nanti kakimu tenggelam tak bisa keluar, tubuhmu juga sampai tak terlihat lagi.
Minggu, Januari 27, 2019
Kamu Yang Lain Bilang Itu Apa?
Kamu bilang itu privasi.
Kalau aku bilang itu pintu?
Apa yang kamu lakukan ketika sebuah pintu tertutup?
Kamu bisa mengetuknya, mengucap salam, mendengar apa ada jawab, menunggu dibukakan.
Di buka atau tidaknya itu adalah pilihan si pemilik pintu.
Kalau dia tidak mau membuka, maka pintu itu akan terus tertutup dan mungkin kamu akan punya waktu untuk kembali di lain waktu.
Jadi, kalau pintu itu serupa privasi, apakah kamu mau mencoba menegurnya, mengucap permisi, membaca responnya, menunggu terbuka.
Terbuka atau tidaknya itu keputusan si pemilik privasi.
Kalau dia tidak mau terbuka sekarang, pasti ada alasan barupa rasa-rasa yang campur aduk serta beberapa keraguan, semoga kamu akan bersabar dan akan menegurnya di lain waktu.
Syukur kalau pintunya dibukakan. Kamu akan dipersilahkan masuk kalau memang kehadiranmu tidak dirasa mengancam, ditambah kamu menyenangkan, tidak mengurangi kemungkinan bahwa kamu akan diperlakukan baik nantinya.
Jadi, kalau pintu berwujud privasi, apakah akan melegakan jika dia terbuka, tersenyum karna merasa kamu mengerti, ditambah kamu menenangkan, tidak mengurangi kemungkinan bahwa kamu akan mendapat teman baru.
Oh ya, tergantung kamu. Kamu boleh memilih mau mengetuk pintu atau membiarkan pintu yang tertutup.
Jadi, bagaimanapun akan selalu jadi hak mu. Kamu yang berhak memilih ingin tau atau tidak, ingin bertanya atau tidak.
Memang seadil itu. Dia punya pilihan untuk menutup atau membuka. Kamu punya pilihan untuk mengetuk atau melewati tanpa terketuk.
Jumat, Januari 25, 2019
Lalu Bagaimana Lagi?
Saya jadi merasa bahwa saya sudah diduga sejak lama akan menjadi seperti ini.
Padahal saya begini karna alasan.
Beberapa orang tidak mau mencari tau alasannya, karna baginya itu privasi atau mungkin tidak penting. Beberapa yang lain tidak mengenal saya dan tidak punya waktu untuk mencari tau tentang diri saya apalagi alasan-alasan saya. Sudah semuanya, tidak ada sisa orang lagi.
Pada akhirnya nanti entah kapan, bukan hanya kamu yang diam, tapi saya juga akan diam.
Diam untuk empati seperlumu pada saya.
Diam untuk motivasi basa-basimu pada saya.
Kamu punya dirimu untukmu sendiri.
Saya punya diri saya untuk saya sendiri.
Lalu bagaimana lagi?
Sejauh ini, hanya begini yang bisa saya pertahankan.
Kamis, Januari 24, 2019
Serupa Ungkapan Berbentuk Pesan
Hai.
Yang mau menatapku diantara banyaknya orang yang memunggungiku.
Yang memberiku uluran tangan kedepan diantara banyaknya tangan yang sengaja mendorongku.
Yang merapal kata lembut diantara kalimat keras mereka yang tak mau kalah.
Yang mendengarku diantara banyaknya orang yang memaksaku "diam dan dengarlah!"
Percayalah bukan aku yang berusaha menunjukkan hal-hal baik padamu. Hanya saja Tuhan sedang mengirimkan butiran cahayanya yang secara ajaib menarik sudut-sudut bibirku ikut tersenyum, secara ajaib membuka kedua mataku lebih pagi dari biasanya, secara ajaib menggerakkan jari-jariku untuk mencoba resep makanan ringan kesukaanmu, secara ajaib memutar pikiranku selalu kembali pada sorot dibalik kacamata dan senyummu, terakhir entah yang ini sengaja atau tidak, juga secara ajaib menerbangkan sedikit ujung-ujung gaunku hingga membuatku tersipu malu-malu.
Jika ada saat yang tepat untuk sebuah kedatangan itu kamu.
Jika ada wujud yang dapat menggambarkan beberapa imajinasi indahku itu kamu.
Jika ada pusat pusaran misterius yang akhirnya ditemukan itu kamu.
Jika ada rasa yang mewakilkan embun dan sisa-sisa hujan waktu fajar itu kamu.
Percayalah bukan aku yang berusaha mencari-cari perhatianmu. Hanya saja Tuhan sedang giat meniupkan benih dandelionnya yang secara ajaib menumbukan semangatku berangkat kerja tiap hari, secara ajaib menumbuhkan satu kotak makanan di meja demi camilan siangmu, secara ajaib menumbuhkan lagu serta puisi sok puitis. Percayalah itu bukan aku, aku hanya dijebak. Dijebak Tuhan dalam takdir lucunya yang kadang membuatku terlihat bodoh.
Jadi, kamu percaya kan?
Jumat, Januari 11, 2019
Mungkin Kamu
Ketika kamu merasa kerja, kerja dan, kerja tapi tidak ada yang terselesaikan. Itu bukan salahmu. Bukan salah pekerjaanmu. Bukan salah hidupmu.
Bersabarlah sayang.
Banyak orang memang diciptakan untuk tampak kuat diluarnya saja, tapi dalamnya remuk.
Beberapa tidak.
Mungkin kamu salah satunya, yang diciptakan Tuhan untuk kuat diluar dan didalam.
Selasa, Januari 01, 2019
[Buku] Shocking China
Walau bukunya bukan terbitan baru, tapi isinya tetap baru karna saya baru baca. Buku karya Sophie Mou pertama yang saya pernah baca, judulnya Shocking China.
Bagaimana konsisten, ketangguhan peraturannya bagi masyarakat. Makanan yang unik-unik dan kadang terbilang 'aneh'. Lalu dimana semua hal di China punya dua nama. Pengobatan china. Tempat-tempat mengagumkan di China. Ritual minum teh, keberagaman etnis, capcai bukan dari China.
Pusat perbelanjaan beda dari biasanya.
Download
Popular Posts
-
Hai. Yang mau menatapku diantara banyaknya orang yang memunggungiku. Yang memberiku uluran tangan kedepan diantara banyaknya tangan yang s...
-
Selamat tahun baru, mari menambah bacaan baru. Walau bukunya bukan terbitan baru, tapi isinya tetap baru karna saya baru baca. Buku karya ...