Kamu punya caramu. Ini caraku. - Nyovika

Jumat, Desember 20, 2019

Kosong

Apa kau siap dengan keputusanmu?
Apa kau yakin dengan pilihanmu yang sekarang, yang akan ada di sisa hidupmu?

Kalau ditanya siap atau tidak mungkin aku nggak siap-siap.
Tapi dari semua yang telah aku lalui. Aku punya perspektif bahwa hal itu bukanlah sesuatu yang harus dipilih iya atau tidak. Melainkan itu adalah sesuatu yang memang harus dijalani lalu nanti akan terlewati.
Aku yakin nanti aku akan bisa melewatinya. Seperti hal-hal yang sudah-sudah dimana aku sering tidak yakin dengan apa yang aku pilih, dan apa yang aku tempuh. Tapi jadinya sekarang seperti ini.
Semua terlewati, dengan cara yang memang seharusnya, cara yang kadang tidak disangka, bantuan yang datang dari arah yang tak diduga.
Semua akan terlewati.
Semua hanya masalah itu.
Menjalani dan melewati.

***

Bingung harus sedih atau malah mengiyakan setelah membacanya lagi.
Beruntungnya ada yang senang dengan pilihannya. Memilih yang benar-benar ia inginkan.
Bukan menjalani dengan motivasi 'ya, nanti pada akhirnya akan terlewati'.

Beruntungnya ada yang merencanakan segala hal karna ia memang suka, bukan karna motivasi 'kata orang-orang.. Karna orang-orang..'.

***

Semoga bantuan lain segera datang.
Semoga semakin banyak waktu yang kau lewati akan semakin menambah bahagiamu.
Bukan hanya membiarkannya terlewat, tapi tersenyum menjalaninya. Tersenyum hangat, tersenyum bahagia untuk kedewasaan yang kau pilih.

***

Maaf, air mata ini untukmu.
Tapi setelah ini, untukmu, tidak akan kubiarkan keluar lagi.


Read More

Senin, Desember 09, 2019

Koloni

Kemarin aku lihat kumpulan laron berterbangan. Itukah namanya koloni?

Dibawah cahaya lampu jalan disanding dengan pemandangan bulan warna putih yang hampir penuh.
Ada yang besar, dan ada yang kecil terlihat begitu ceria karna bertebangan dengan cepat atau karna beratnya lebih ringan, entah.
Juga kulihat beberapa yang tanggal sayapnya.

Kuarahkan pandanganku lebih lebar, terlihat berterbangan sayap tanpa tubuh yang semakin jauh tak terlihat karna tak tersorot cahaya lampu.
Ada apa?

Sayapmu ringan, tubuhmu sepertinya kuat menopang sedua sayapmu. Lalu kenapa mereka berhamburan?

Atau bukan berhamburan tapi sengaja kau lepaskan?
Lelah terbang dan memutuskan berjalan-jalan di dataran untuk hal-hal baru atau untuk menghidar dari kolonimu yang mungkin tidak sesuai dengan jalan pikiranmu.
 
Ah iya, aku memang suka menerka-nerka lewat mataku.
Bagaimanapun aku tidak punya cukup pengetahuan tentang apa yang kalian alami dan apa saja yang harus kalian lalui.

Malam yang cukup panas sebenarnya, tapi tidak cukup membosankan karena kalian dan pikiranku.







Read More

Sabtu, Desember 07, 2019

Hai, Gelas Kering.

Kamu bukan rumpang daun yang tak bisa utuh lagi. Kamu itu gelas kering yang perlu di isi air lagi. 

Kamu bukan tak bisa terlengkapi. Kamu itu nanti pada saat yang tepat, pasti akan terpenuhi.
 
Kamu bukan cacat yang tak bisa kembali seperti semula. Kamu itu berkembang semakin baik, maka dari itu kamu tidak sama seperti dulu.

Untuk semua sakit yang belum terlupa.
Untuk semua resah yang belum hilang.
Untuk semua takut yang belum punah.

Kalau memang kalian sulit pergi, maka jangan lupa.
Jangan hilang.
Jangan punah.

Aku bisa tahan dengan diriku. 
Dan ingatan tentang bahagiaku yang baru.
Dan keyakinan tentang prinsipku yang segar.
Dan keberanian menatap peluangku berikutnya.


Read More

Rabu, Oktober 09, 2019

Kenapa, Nak.

"Terkadang kekhawatiran yang berlebihan malah tidak terjadi."

Aku lihat kemarin raut wajahnya, cemas menunggu anak semata wayangnya tak kunjung pulang. Menengok keluar pagar ketika ada motor yang melaju semakin pelan. "Kukira kau nak, ternyata bukan."

Aku lihat kemarin jemari tangannya tak bisa diam, saling bertaut seperti tak mau dipisahkan. Eh, kadang dipisahkan, untuk memegangi lengannya persis seperti tanda orang kedinginan. Sesekali kaget menoleh jika ada orang jalan kaki yang melewati rumahnya. "Kukira kau kebingungan tak bisa pulang, hingga memutuskan jalan kaki, ternyata bukan."

Aku lihat kemarin lantai yang sebelumnya bersih karna selesai di pel, kok cepat sekali sudah kotor lagi, agak basah dan jejak kaki dimana-mana. Banyak jejak kaki, tapi hanya ada satu orang ibu usia kisaran 40 tahunan. Dari mana lagi asal jejak kaki itu kalau bukan karna beliau yang jalan-jalan, mondar-mandir keluar dan masuk meski tau diluar sedang rintik dia tetap menerobos. Melihat anak-anak berlarian bermain hujan. "Kukira kau tengah kedinginan karna hujan nak, ternyata bukan."

Resah yang tak bisa ia sembunyikan, hujan yang tak bisa ia hentikan, kekhawatiran yang tak dapat ia terjemahkan, lelah yang tak lagi ia rasakan, mengantuk yang tak dapat terpejam, lapar yang tiba-tiba penuh sesak kecemasan.
"Kenapa kau tak kunjung pulang, nak."

Read More

Minggu, September 15, 2019

25 Agustus 2019

Apa yang bisa dijelaskan dari ini?
Kami bertemu lagi dengan adik-adik dari Al Hidayah.
Dan bertemu lagi dengan diri kami yang lain, diluar rutinitas.























Read More

Sabtu, September 14, 2019

Jadi Apa Yang Menarik Dari Jendela Siang Ini

Jadi, kenapa kamu terus menghadap ke jendela?

Ya, karena aku tidak mau lihat wajah-wajah cemas mereka.
Aku tidak mau lihat ekspresi-ekspresi ingin tau mereka.
Terakhir kali ada yang mengulik tentangku, dia pula lah yang membuat rahasiaku terbongkar.
Dia juga yang membuat merpati-merpati yang sejak tadi diam jadi terbang berhamburan.
Dia juga yang membuat cermin yang bening sejak tadi jadi pecah berkeping.
Dia juga yang membuat lantai bersih disini sejak tadi jadi penuh jejak kaki orang yang berlari.

Tau kenapa?
Karna dia tau tentang sesuatu yang tak seharusnya dia tau.

Sudah pernah kubilang, jangan bermimpi jadi Ikarus yang akan berkesan baik akhirnya.
Sudah tau dia jatuh sebab terbang dengan sayapnya terlalu tinggi, hingga matahari membakar sayapnya. Namun tetap dikenang.

Beda denganmu, kalau sudah terbang terlalu tinggi dan jatuh. Jelas kau lenyap.

Lenyap bersama rasa ingin taumu, lenyap bersama rasa percayaku.

Read More

Rabu, September 11, 2019

Ada Yang Belum Hilang

Empat pagi Sabtu tadi, kutemukan ponsel yang sedikit basah.
Ada yang berbeda dengan wajahku, lembab berbentuk aliran, kurasa ada yang baru pergi.

Kucoba ingat apa yang sudah terjadi, ternyata kau ada.
Memandang syahdu, disitu ada aku.
Entah sudah berapa banyak, sampai jariku habis terhitung tak kunjung ku tau ini kali keberapa kulihat kau ada dihadapnku.
Kulihat kau di atas tempat tidur, menyambutku pulang.
Kulihat kau di dapur pagi menyiapkan hal-hal.
Kulihat kau dalam mimpi yang menggugah sesalku.

Aku masih disana melihatmu terdiam lemah.
Tak sanggup mengatakan hal yang harusnya sudah dikatakan sejak lama.
Karna ketakutanku yang tak beralasan jelas.

Namun yang nyata, tak ada rasa membaik.

Seharusnya ku katakan sejak dulu.
Seharusnya gengsiku lebih kecil dari ini.
Seharusnya pikiranku lebih jernih dari ini.
Seharusnya kau adaa disini..

Seandainya ku katakan sejak dulu..

Maaf.

Read More

Jumat, September 06, 2019

Telak

Jangan mengharap kembali orang yang sudah pergi, meski dia pergi dengan janji untuk kembali.
Realistis itu perlu.
Sedang dia tak selalu nyata. Tak selalu ada.
Kamu perlu pikirkan dirimu sendiri, diluar kegiatan menunggumu yang tak jelas sampai kapan.
Kamu selalu punya alasan menunggu yaitu janjinya, sedang dia juga selalu punya alasan untuk bertahan jauh disana karna berbagai alasan yang mengharuskannya bertahan dan hal-hal lain yang membuatnya ingin tak kembali.

Kamu bukan alasannya,
Dia pergi atas keinginannya, bukan karna kamu.
Maka terima saja kalau memang dia tidak dikembalikan padamu.
Janji tergerus waktu lama-lama akan hilang. Ingatannyaa sudah terpenuhi hal-hal baru yang perlahan meletakkan ingatan tentangmu disudut paling jauh.


Janji termakan waktu akan habis. Dia telah makan hari-hari baru disana dan telah menelanmu telak.
Read More

Kamis, Agustus 29, 2019

Sampai Bertemu Lagi

Ada semangat yang kau tularkan di tiap-tiap suara yang kau keluarkan.
Ada percik yang meriah pada gerak-gerik mata yang berbinar.

Sadarlah dan lihat disana, kamu tidak sendiri.
Tidak sendiri bahagia, tidak sendiri bertingkah ceria.
Karna kamu telah membagi.
Gemuruh riuh yang ternyata tawamu.
Jerit yang memantik itu juga leluconmu.

Kamu bukan nomer satu yang paling istimewa, bukan juga terakhir yang paling dibanggakan.
Kamu angin tak kasat mata tapi menerbangkan helai rambutku.
Kamu tepukan tangan yang segera membuatku menoleh.
Kamu jentikan jari bernada yang otomatis   mengiringi senandungku.

Tanpa sadar kau tumbuhkan bunga-bunga.
Tanpa sadar aku tumbuhkan bunga-bunga.
Ditaman yang berbeda, kita temukan kebahagian yang serupa.

Read More

Senin, Juli 29, 2019

Hari Bersama Sahabat Sambat








truu..
Read More

Minggu, Juli 21, 2019

30 Mei 2019

















See yaa later

Read More

Rabu, Juli 03, 2019

.

Perasaan aneh apa sebenarnya ini.

Pada beberapa waktu aku merasa ada yang terangkat bersamaan dengan kepergiannya.

Kenapa aku sejahat ini.

Read More

Minggu, Juni 16, 2019

[Lirik Lagu] Andmesh Kamaleng - Hanya Rindu


Saat ku sendiri, ku lihat foto dan video
Bersamamu yang telah lama ku simpan
Hancur hati ini melihat semua gambar diri
Yang tak bisa, ku ulang kembali

Ku ingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu

Segala cara telah kucoba
Agar aku bisa tanpa dirimu
Namun semua, berbeda
Sulitku menghapus kenangan bersamamu

Ku ingin saat ini, engkau ada di disini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukan diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu
Hanya rindu

Ku ingin saat ini, engkau ada di disini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu
Hati ini hanya rindu
Ku rindu senyummu, Ibu...

Read More

Jumat, Mei 31, 2019

Heran

"Heran kenapa kalau ulang tahun berdoanya kok minta panjang umur. Padahal umur sudah ada yang ngatur. Mati usia berapa berarti kan sudah ditentukan. Emang bisa umur ditambah-tambah?!" gerutuku hari itu.

"Kalau mintanya sama Allah, nggak ada yang nggak mungkin."

Tak harus penjelasan panjang darimu yang cukup membuatku paham, ma.


Read More

Selasa, Mei 07, 2019

Nanti

Nanti sampai topeng-topeng dilepaskan barulah kamu tau bahwa yang kamu lihat bukanlah keindahan atau keburukan.
Melainkan ketidaktahuan yang selama ini ditutupi.
Yang disamarkan dengan berbagai pencitraan yang ditahan-tahan.
Nanti sampai topeng-topeng dilepaskan adalah batas kekuatannya.
Bahwa hal yang ditahan terlalu lama itulah yang membuatnya semakin jauh.
Semakin jauh dengan yang disayanginya.
Dulu sampai sekarang.

Atau itu yang malah membuatnya baru seperti lahir.
Jangan salah sangka dulu.

Read More

Minggu, April 07, 2019

Terlambat

Cara menenggelamkan diri paling ampuh, pasang headset, musik keras, tak acuh dengan suara lain.

Tapi ingat tenggelam yang seperti itu tidak menyelesaikan masalah.

Sedikit meredakan tapi jangan lama-lama. Takutnya kalau terlalu lama, lalu kembali. Sudah terlalu banyak yang terlewat, tidak ada yang tersisa.

Terlambat.

Read More

Rabu, Maret 27, 2019

[Lirik Lagu] Sasha Sloan - Older

Older | Lebih Tua

I used to shut my door while my mother screamed in the kitchen
Aku biasanya menutup pintu saat ibuku berteriak di dapur
I'd turn the music up, get high and try not to listen
Aku putar musik keras-keras, dan mencoba untuk tak mendengarkan
To every little fight, 'cause neither on was right
Setiap pertengkaran kecil, karena tak ada yang benar 

I swore I'd never be like them
Aku bersumpah aku tak akan pernah menjadi seperti mereka
But I was just a kid back then
Tapi aku hanyalah anak kecil waktu itu

The older I get the more that I see
Semakin aku tua semakin banyak yang aku lihat
My parents aren't heroes, they're just like me
Orangtua ku bukanlah pahlawan, mereka sama sepertiku
And loving is hard, it don't always work
Dan mencintai itu berat, tak selalu berhasil
You just try your best not to get hurt
Lakukan yang terbaik agar kamu tak terluka
I used to be mad but now I know
Aku dulu marah tapi sekarang aku tahu
Sometimes it's better to let someone go
Terkadang akan lebih baik membiarkan seseorang pergi
It just hadn't hit me yet
Ini hanya belum mengenaiku
The older I get
Semakin aku tua


I used to wonder why , why they could never be happy
Aku dulu bertanya-tanya kenapa, kenapa mereka tak pernah bisa bahagia
I used to close my eyes and pray for a whole another family
Aku dulu menutup mataku dan berdo'a untuk semua keluarga lainnya
Where everything was fine, on that felt like mine
Dimana semuanya akan baik-baik saja, yang terasa sepertiku

I swore I'd never be like them
Aku bersumpah aku tak akan pernah menjadi seperti mereka
But I was just a kid back then
Tapi aku hanyalah anak kecil waktu itu

The older I get the more that I see
Semakin aku tua semakin banyak yang aku lihat
My parents aren't heroes, they're just like me
Orangtua ku bukanlah pahlawan, mereka sama sepertiku
And loving is hard, it don't always work
Dan mencintai itu berat, tak selalu berhasil
You just try your best not to get hurt
Lakukan yang terbaik agar kamu tak terluka
I used to be mad but now I know
Aku dulu marah tapi sekarang aku tahu
Sometimes it's better to let someone go
Terkadang akan lebih baik membiarkan seseorang pergi
It just hadn't hit me yet
Ini hanya belum mengenaiku
The older I get
Semakin aku tua

The older I get the more that I see
Semakin aku tua semakin banyak yang aku lihat
My parents aren't heroes, they're just like me
Orangtua ku bukanlah pahlawan, mereka sama sepertiku
And loving is hard, it don't always work
Dan mencintai itu berat, tak selalu berhasil
You just try your best not to get hurt
Lakukan yang terbaik agar kamu tak terluka
I used to be mad but now I know
Aku dulu marah tapi sekarang aku tahu
Sometimes it's better to let someone go
Terkadang akan lebih baik membiarkan seseorang pergi
It just hadn't hit me yet
Ini hanya belum mengenaiku
The older I get
Semakin aku tua
 
 
 
The best song today :)
from http://kutaulirik.blogspot.com

Read More

Senin, Maret 18, 2019

Misi

Masing-masing punya misi.
Misi dari dia, misi dari orang, misi dari diri.
Untuknya yang berhasil di 20 hidupnya.
Untuknya yang runtuh di 20 hidupnya.
Untuknya yang hilang rasa takut di 20 hidupnya.
Untuknya yang susah bergerak di 20 hidupnya.

Kamu punya misi.
Mereka dengan misi-misi yang dari mana-mana.
Tidak apa-apa kamu dengan misimu sendiri.
Mereka menyelesaikan misinya.
Kamu pasti juga.


Read More

Minggu, Februari 03, 2019

Tidak Ada Judul

Apasih yang kamu pikirin kalau lagi libur?
Ini nih kebiasaan, libur kalau nggak kemana-mana, dirumah aja, pikiran suka kemana-mana, ngelamun, terus suka jadi cepet marah kalau ada orang yang manggil meskipun itu mama, atau adek, bawaannya pingin emosi aja kalau ada yang gangguin orang lagi ngelamun.
Jahat sih ya. Padahal orang manggil pasti juga ada alesannya. Jadi telat mikir jernih, udah cepet-cepet marah aja.
Mikir rencana-rencana apa yang harus dilakukan besok, besoknya lagi. Menyiapkan hal-hal yang perlu. Pingin ini, pingin itu. Tujuannya buat diri sendiri lagi, lagi-lagi buat diri sendiri.
Egoismu vik, kurangin deh.
Jadi inget kata bapak yang di Ampel, hidup itu sudah ada yang ngatur. Sudah ada yang menyiapkan, kita tinggal jalani. Tapi kadang ya kitanya yang nggak sabar. Padahal kalau pasrah sama Allah,  taat. InsyaAllah jalan keluar itu pasti ada, cuma sering kitanya yang nggak sabar.
Iya emang apalagi aku. Rasanya kok sabar yang aku miliki cuma setitik nggak keliatan.
Iya nanti usaha lagi nambah sabarnya.
Read More

Rabu, Januari 30, 2019

Pembohong

Untuk pembohong-pembohong ulung yang lupa waktu-waktu tepat untuk berbohong.
Untuk pembohong-pembohong ulung yang lupa cara-cara tidak kasat mata untuk membuat semua seakan baik-baik saja.
Untuk pembohong-pembohong ulung yang lupa melihat tanda-tanda alam akan ada ancaman.
Untuk pembohong-pembohong ulung yang lupa tidak berdoa malam kemarin.
Terimalah takdir dengan lapang dada.

Mungkin karna sudah diberi label ulung lalu lupa belajar.
Lupa belajar untuk jadi lebih baik lagi.
Memutuskan harapan orang-orang yang yakin bahwa pembohong mahir tidak akan bisa turun pamor, melainkan hanya akan semakin pandai dan pandai, mahir dan mahir, ulung dan ulung.
Bagaimanapun kebohongan akan melahirkan anak-anak yang tak pernah putus.
Sejahtera.
 
Untuk penggemar pembohong-pembohong ulung, mungkin kini waktunya menggemari yang lain.
Untuk penggemar pembohong-pembohong ulung, berat saya katakan tapi turut berduka atas terbongkarnya rahasia-rahasia.
Untuk penggemar pembohong-pembohong ulung, sedihmu sedihku juga.
Iya sungguh sedihmu sedihku juga.
Kalaupun aku tidak sungguh-sungguh aku yakin itu bukan masalah.
Penggemar pembohong-pembohong ulung pasti sangat mafhum dengan kebohongan.


Read More

Senin, Januari 28, 2019

Gengsi

Sadar apa yang kamu injak dibawah kakimu?
Selain tanah dan hal-hal dibawahnya.
Kamu injak juga harga dirimu, kamu simpan sendiri dibawah kakimu sampai tidak satu orangpun melihatnya.
Kamu bilang kamu tidak akan membiarkan manusia lain yang semua sama derajatnya akan menginjak-injak harga dirimu.
Ya mana mungkin bisa, kan sudah kamu injak sendiri.
Salutnya aku padamu, tanpa perlu bantuan orang lain bahkan kamu mampu menginjaknya sendiri.
Menghancurkannya sendiri.
Sudah kamu boleh menyesal sekarang.
Yang kamu tidak boleh adalah terus menginjaknya sampai-sampai terlalu dalam, sampai bukan hanya kakimu menginjak tanah dengan harga diri diantaranya, tapi jangan-jangan sampai nanti kakimu tenggelam tak bisa keluar, tubuhmu juga sampai tak terlihat lagi.

Read More

Minggu, Januari 27, 2019

Kamu Yang Lain Bilang Itu Apa?

Kamu bilang itu privasi.
Kalau aku bilang itu pintu?

Apa yang kamu lakukan ketika sebuah pintu tertutup?
Kamu bisa mengetuknya, mengucap salam, mendengar apa ada jawab, menunggu dibukakan.
Di buka atau tidaknya itu adalah pilihan si pemilik pintu.
Kalau dia tidak mau membuka, maka pintu itu akan terus tertutup dan mungkin kamu akan punya waktu untuk kembali di lain waktu.

Jadi, kalau pintu itu serupa privasi, apakah kamu mau mencoba menegurnya, mengucap permisi, membaca responnya, menunggu terbuka.
Terbuka atau tidaknya itu keputusan si pemilik privasi.
Kalau dia tidak mau terbuka sekarang, pasti ada alasan barupa rasa-rasa yang campur aduk serta beberapa keraguan, semoga kamu akan bersabar dan akan menegurnya di lain waktu.

Syukur kalau pintunya dibukakan. Kamu akan dipersilahkan masuk kalau memang kehadiranmu tidak dirasa mengancam, ditambah kamu menyenangkan, tidak mengurangi kemungkinan bahwa kamu akan diperlakukan baik nantinya.

Jadi, kalau pintu berwujud privasi, apakah akan melegakan jika dia terbuka, tersenyum karna merasa kamu mengerti, ditambah kamu menenangkan, tidak mengurangi kemungkinan bahwa kamu akan mendapat teman baru.

Oh ya, tergantung kamu. Kamu boleh memilih mau mengetuk pintu atau membiarkan pintu yang tertutup.

Jadi, bagaimanapun akan selalu jadi hak mu. Kamu yang berhak memilih ingin tau atau tidak, ingin bertanya atau tidak.

Memang seadil itu. Dia punya pilihan untuk menutup atau membuka. Kamu punya pilihan untuk mengetuk atau melewati tanpa terketuk.

Read More

Jumat, Januari 25, 2019

Lalu Bagaimana Lagi?

Didiamkan.
Saya jadi merasa bahwa saya sudah diduga sejak lama akan menjadi seperti ini.
Padahal saya begini karna alasan.
Beberapa orang tidak mau mencari tau alasannya, karna baginya itu privasi atau mungkin tidak penting. Beberapa yang lain tidak mengenal saya dan tidak punya waktu untuk mencari tau tentang diri saya apalagi alasan-alasan saya. Sudah semuanya, tidak ada sisa orang lagi.

Pada akhirnya nanti entah kapan, bukan hanya kamu yang diam, tapi saya juga akan diam.
Diam untuk pendapat-pendapatmu tentang saya.
Diam untuk empati seperlumu pada saya.
Diam untuk motivasi basa-basimu pada saya.
Kamu punya dirimu untukmu sendiri.
Saya punya diri saya untuk saya sendiri.

Kalau diam tidak harus dibalas dengan diam.
Lalu bagaimana lagi?
Sejauh ini, hanya begini yang bisa saya pertahankan.
Read More

Kamis, Januari 24, 2019

Serupa Ungkapan Berbentuk Pesan

Hai.

Yang mau menatapku diantara banyaknya orang yang memunggungiku.
Yang memberiku uluran tangan kedepan diantara banyaknya tangan yang sengaja mendorongku.
Yang merapal kata lembut diantara kalimat keras mereka yang tak mau kalah.
Yang mendengarku diantara banyaknya orang yang memaksaku "diam dan dengarlah!"

Percayalah bukan aku yang berusaha menunjukkan hal-hal baik padamu. Hanya saja Tuhan sedang mengirimkan butiran cahayanya yang secara ajaib menarik sudut-sudut bibirku ikut tersenyum, secara ajaib membuka kedua mataku lebih pagi dari biasanya, secara ajaib menggerakkan jari-jariku untuk mencoba resep makanan ringan kesukaanmu, secara ajaib memutar pikiranku selalu kembali pada sorot dibalik kacamata dan senyummu, terakhir entah yang ini sengaja atau tidak, juga secara ajaib menerbangkan sedikit ujung-ujung gaunku hingga membuatku tersipu malu-malu.

Jika ada saat yang tepat untuk sebuah kedatangan itu kamu.
Jika ada wujud yang dapat menggambarkan beberapa imajinasi indahku itu kamu.
Jika ada pusat pusaran misterius yang akhirnya ditemukan itu kamu.
Jika ada rasa yang mewakilkan embun dan sisa-sisa hujan waktu fajar itu kamu.

Percayalah bukan aku yang berusaha mencari-cari perhatianmu. Hanya saja Tuhan sedang giat meniupkan benih dandelionnya yang secara ajaib menumbukan semangatku berangkat kerja tiap hari, secara ajaib menumbuhkan satu kotak makanan di meja demi camilan siangmu, secara ajaib menumbuhkan lagu serta puisi sok puitis. Percayalah itu bukan aku, aku hanya dijebak. Dijebak Tuhan dalam takdir lucunya yang kadang membuatku terlihat bodoh.

Jadi, kamu percaya kan?

Read More

Jumat, Januari 11, 2019

Sesegera


Selamat pagi..



Kalau kamu lelah, miring sedikit boleh..


Sedikit ungkapan untuk hal-hal kecil. Yang mungkin suatu hari akan jadi hal besar.
Sebesar apapun nantinya, semoga orang-orang keadaannya segera membaik.
Sesegera mungkin.


Read More

Mungkin Kamu

Ketika kamu merasa kerja, kerja dan, kerja tapi tidak ada yang terselesaikan. Itu bukan salahmu. Bukan salah pekerjaanmu. Bukan salah hidupmu.

Bersabarlah sayang.

Banyak orang memang diciptakan untuk tampak kuat diluarnya saja, tapi dalamnya remuk.

Beberapa tidak.

Mungkin kamu salah satunya, yang diciptakan Tuhan untuk kuat diluar dan didalam.

Read More

Selasa, Januari 01, 2019

[Buku] Shocking China

Selamat tahun baru, mari menambah bacaan baru.
Walau bukunya bukan terbitan baru, tapi isinya tetap baru karna saya baru baca. Buku karya Sophie Mou pertama yang saya pernah baca, judulnya Shocking China.

Apa yang menarik awalnya dari buku ini? Karna mengungkap hal-hal tentang China, ya menurut saya China menarik dengan segala budayanya, tipe orang dari rasnya yang mudah dikenali, kegigihan dan keuletan orang-orangnya yang banyak diceritakan orang.


Dan benar dalam buku ini menceritakan tentang kehidupan penulis di China, mengenal lebih dalam tentang kebiasaan disana, hal-hal yang mudah dan sulit ditemukan, makanan-makanan yang tidak ditemui di Indonesia.

China negara komunis yang selalu memenuhi kebutuhan masyarakatnya, fasilitas media sosial yang dibatasi saya baca dari sini, bagaimana cara penerimaan penduduk dengan agama yang berbeda-beda di China saya baca juga dari sini.

Bagaimana konsisten, ketangguhan peraturannya bagi masyarakat. Makanan yang unik-unik dan kadang terbilang 'aneh'. Lalu dimana semua hal di China punya dua nama. Pengobatan china. Tempat-tempat mengagumkan di China. Ritual minum teh, keberagaman etnis, capcai bukan dari China.
Pusat perbelanjaan beda dari biasanya.

China punya banyak hal, seperti semua tempat juga. Dan senang bisa membaca buku ini, membuat saya sedikit mengenal China lewat tulisan. Semoga nanti bisa mengenal negara-negara lain juga, dari tulisan, dari tempatnya juga. Amin.

Read More

Social Profiles

Twitter Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

Download

Apapun proses yang tengah kamu jalani, percaya deh! Kamu hebat :)

Popular Posts

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Angka Hoki

Cari Blog Ini

Translate

Laman

BTemplates.com

About

Copyright © Here I Am | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com