Ada waktunya nanti aku akan marah dan tampak mengerikan.
Kuharap kau masih mau bersabar.
Seperti saat kau lepaskan burung dara ke langit.
Seperti saat kau tiup perlahan kopi panasmu.
Seperti saat kau rem motormu menunggu kucing yang sembarangan lewat.
Orang marah bukan hanya tak bisa bikin sajak, tapi juga tak bisa makan dengan nyaman dan enak.
Darah nya tak mengalir mulus barangkali terganjal keakuan.
Egoku bermain lagi kali ini, kau bukan hamba tebusan tapi terus kusuruh memberikan pengertian dan membersihkan kesedihan.
Apa saat itu kau tak ingin marah juga?
"Untuk kali ini, marah itu bukan prioritasku."
0 komentar:
Posting Komentar