Salah Satu Cerita Penyuka Hujan

Tau hujan kan?

Itu loh, air keroyokan yang datang dari langit. Siapa yang tak tau hujan. Siapapun tau banyak cerita tentang hujan, dan... banyak cerita tentang orang-orang yang menyukai hujan.

Aku... suka hujan.

Hujan itu indah, apalagi kalau malam. Malam, hujan, dan lampu jalanan, cukup jadi perpaduan yang mampu membuat mata ini sayu. Haru.

Hujan itu mengerti. Mengguyur wajahku dengan airnya, agar aku tidak malu. Karna  aku sudah cukup besar untuk...ah aku tidak mau menyebutkannya. Cukup tau aja, aku bukan bayi yang suka merengek di depan banyak orang dan tidak malu.

Hujan itu memahami. Dia paham kalau aku tidak sanggup orang lain lebih sedih dan lebih kecewa melihat kesedihan dan kekecewaan ini. Hujan menutupi itu, sehingga mereka tidak tau dan tetap baik-baik saja, walaupun aku berpura-pura. Tapi tenang, aku tidak akan lama berpura-pura. Karna setelah itu aku akan jadi kuat. Semoga.

Hujan itu menjaga. Menjaga mereka tetap dingin. Berusaha menjagaku tetap dingin, ketika aku sendirian yang merasakan kehangatan di mata dan lalu ke pipiku. Hujan yang membuatku tetap merasakan kedinginan, agar tidak berlarut dalam sedih.

Hujan itu mengalihkan. Suara hujan itu mendamaikan, membuat tenang. Petirnya membuat tersentak, membuat mataku terbuka, membuatku bangun. Bangkit. Kuat.

Kuat? Semoga.

Banyak cerita tentang hujan.

Banyak cerita tentang penyuka hujan.