Sinar kembang api telah padam
Api yang menyulutnya sudah mati
Tak tau terinjak, atau memang sudah waktunya berakhir
Aku ingin bertanya mengapa. Mengapa harus berakhir maksudku
Kan masih banyak sumbu yang belum terbakar? Aku ingn melihat lagi
Dia hanya ingin menunjukkan sesuatu yang lebih indah dari pada kembang api yang sama
untuk bisa kulihat
Karna ada yang lain, yang berbeda yang masih bisa kulihat, bisa kurasakan, dan selalu bisa ku ingat
Bicara tetang keabadian yang tidak mugkin terjadi, aku jadi ingat. Ingat percikan kembang api yang indah terlihat di kegelapan. Berbeda di siang hari, tidak terlalu indah karna sinarnya kalah dengan sinar matahari. Sinar kembang api ku ini memang kecil dibanding sinar besar dan luas matahari, tapi cukup untuk membuatku tersenyum bahagia selama beberapa waktu.
Lalu masih terbayang sakit dan panasnya ketika terkena percikan apinya. Butuh air untuk mendinginkannya. Beberapa detik setelah itu aku sempat tidak mau bermain kembang api. Tetapi air menenangkan ku, memberitahu bahwa semuanya akan kembali baik, dan aku tak perlu takut. Aku mau lagi menikmati euphoria kemegahan kembang api, dan aku ketagihan. Aku ingin melihatnya lagi. Hingga itu menjadi sesuatu favoritku.
Lalu apa yang terjadi? Aku dilarang bermain kembang api lagi. Bukan karna stok nya yang habis, tapi karna asap kembang api yang mulai menjadi polusi lebat di udara dan memaksa ku untuk berhenti. Sempat ada rasa kecewa, sedih karna kehilangan, dan suatu rasa yang tak terbiasa karna akan ada yang berbeda.
Dan yang tengah terpikir olehku adalah aku pernah bertemu air ketika aku terluka, dan ketika kesenangan kembang api sudah berakhir, itu tandanya aku harus mencari sesuatu yang lain, yang berbeda, yang mengobati. Baiknya karna aku dilepaskan dari kembang api dan diizinkan merasakan kesenangan yang lain. Karna hidup tidak sekecil dan sesempit sinar dari percikan kembang api, tetapi bisa lebih besar dan luas dari apa yang bisa disinari matahari.
PS: Perubahan adalah kenyataan. Proses perubahan adalah uji nyali super kece dimana kita harus menghadapinya, dan yang menyerah ditengah jalan adalah cupu! Yang sedang aku usahakan sekarang adalah 'jangan takut'. Hanya beranilah mencoba.
0 komentar:
Posting Komentar