Kamu punya caramu. Ini caraku. - Nyovika

Minggu, November 20, 2011

Maafkan Kebodohannya

Masih kental dipikirannya, dan masih terasa nyata dalam pandangannya. Bahkan gambar pada pot bunga di depan ruangan itu pun masih dia ingat dengan jelas. Gambar ilustrasi burung merak yang diukir tangan. Itu baru sebuah gambar, belum lagi kenangan dari dalam ruangan tadi masih berlari-lari dalam otaknya.

Dia, adalah salah satu bagian dari kelas itu. Dulu. Entah dia masih diingat atau tidak. Yang pasti dia masih mengingat semuanya. Dia bukanlah seorang yang penuh percaya diri, atau seorang yang dengan mudah mampu menceritakan apa yang dia rasa pada orang sekelilingnya. Dia orang yang tertutup.

Seiring berjalannya waktu, seiring dengan semakin seringnya suara tertawa itu terdengar, semakin dia terbiasa mendengarnya, tanpa terasa dia sudah ikut tertawa. Perasaannya mulai berubah. Berubah ketika menyadari mereka baik, mereka menyenangkan. Tapi sayangnya dia belum bisa membuka diri banyak-banyak. Dia hanya ikut tertawa dan tetap diam. Tak pernah memulai terlebih dahulu. Perasaannya memang sudah berbeda, tetapi yang terlihat oleh mereka dan yang lain…dia tetap sama. Karna tidak ada perubahan dalam sikapnya.

Tahap demi tahap kehidupannya mulai dirasa normal, tidak sesulit dulu, dimana dia hanya menyimpan semuanya sendiri. Sudah lebih dari satu semester dia ikut berkumpul diantara mereka. Perlahan dia mencoba membaur dengan yang lain. Tetapi untuk usaha awal itu masih terasa janggal. Ya, dia takut perubahannya malah akan membuatnya terlihat sok atau berlebihan.

Mungin ada yang bisa menerimanya, tetapi lebih banyak yang tidak sepertinya. Dia salah, sekarang dia malah takut bertemu mereka. Tidak tau kenapa, mungkin karna dia malu. Dia sudah terlalu jauh dari mereka. Keinginannya untuk lebih dekat dengan mereka sudah sangat terlambat pikirnya.

Lama waktu berlalu meninggalkan kenangan yang telah dibuat masa lalu bersama mereka. Dia sudah menemukan dengan jelas jalan pikirannya sendiri. Dia tau dia salah, dan dia tau dia bodoh pada saat-saat itu. Saat dimana dia berpikir kehidupan baru didepannya terlalu baru, dan membuatnya takut untuk mencoba. Kini dia berpikir ketakutan untuk mencoba adalah perbuatan orang idiot. Dan dia tidak mau menjadi orang idiot. Dan kini malah ada pertanyaan dalam kepalanya, apakah jika terlambat mencoba juga bisa dikatakan idiot? Tidak! Banyak yang bilang hidup itu pilihan. Dia ingin mencoba atau tidak dalam kehidupannya, itu juga pilihan. Dan kapan dia ingin mencobanya, itu juga pilihan. Tentu bukan salahnya jika ia baru mencoba. :)

Tahun pelajaran sudah berakhir. Keterlambatannya sudah jauh. Dia tau dia salah. Pilihan yang dia pilih sekarang adalah berpikir positif. Dimana kesalahan adalah sesuatu yang tidak perlu disesali, hanya sesuatu yang membuatnya manusiawi. Dia akan bisa melepaskan penyesalannya. Dia akan mencoba yang baru dengan cepat, agar dia dapat menutupi kesalahannya.

***

Suatu hari dia bertemu kembali dengan bagian dari masa lalunya, teman. Pertanyaan dari basa-basi hingga ungkapan kata rindu tersampaikan. Dia bingung mau menjawab apa. Dia belum yakin bahwa mereka sudah menerimanya, dan apakah dia pantas untuk mengungkapkan kerinduannya juga?

Bukan. Bukan sombong. Hanya takut.

Kalian tau? Kerinduan bukan hanya bisa dungkapkan lewat kata-kata "Aku merindukanmu"

Atau tidak hanya bisa dilihat dari seberapa sering kita mengirim pesan dinding di facebook yang bertuliskan "Aku kangen kalian".

Mengirimkan mention di twitter dengan isi "I miss you" berkali-kali.

Dia bukanlah orang yang seperti itu. Tolong jangan menganggapnya sombong. Dia ingin kalian berpikir positif, tidak untuk memikirkan betapa sombongnya dia yang tak pernah mengungkapkan kata rindu untuk mereka.

Maafkan dia yang memilih diam. Maafkan ketakutannya yang lebih besar dari keberaniannya untuk berucap. Maafkan dia yang untuk kesekian kalinya memendam semua sendiri. Maafkan kebodohannya yang terlihat munafik, menutupi semuanya dan enggan berkata jujur dihadapan kalian. Maafkan dia.


4 komentar:

  1. terllalu menutup diri sifat yg kurang bagus,
    tapi kita jg gak bisa maksa org untuk slalu terbuka dengan kita, cukup di mengerti aja deh, mungkin dia lbih nyaman begitu :D

    BalasHapus
  2. ya :)
    mungkin pengertian juga lama-kelamaan bisa membuat sifatnya berubah :D

    BalasHapus
  3. Just fiction ?

    Tapi keren? :)

    Saya jarang komen, tapi selalu main kesini :D

    BalasHapus
  4. hehe iya makasih dek Nurul Khaliza :D

    BalasHapus

Social Profiles

Twitter Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

Download

Apapun proses yang tengah kamu jalani, percaya deh! Kamu hebat :)

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Angka Hoki

Cari Blog Ini

Translate

Laman

BTemplates.com

About

Copyright © Here I Am | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com