Perasaan aneh apa sebenarnya ini.
Pada beberapa waktu aku merasa ada yang terangkat bersamaan dengan kepergiannya.
Kenapa aku sejahat ini.
Saat ku sendiri, ku lihat foto dan video
Bersamamu yang telah lama ku simpan
Hancur hati ini melihat semua gambar diri
Yang tak bisa, ku ulang kembali
Ku ingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu
Segala cara telah kucoba
Agar aku bisa tanpa dirimu
Namun semua, berbeda
Sulitku menghapus kenangan bersamamu
Ku ingin saat ini, engkau ada di disini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukan diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu
Hanya rindu
Ku ingin saat ini, engkau ada di disini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu
Hati ini hanya rindu
Ku rindu senyummu, Ibu...
"Heran kenapa kalau ulang tahun berdoanya kok minta panjang umur. Padahal umur sudah ada yang ngatur. Mati usia berapa berarti kan sudah ditentukan. Emang bisa umur ditambah-tambah?!" gerutuku hari itu.
"Kalau mintanya sama Allah, nggak ada yang nggak mungkin."
Tak harus penjelasan panjang darimu yang cukup membuatku paham, ma.
Nanti sampai topeng-topeng dilepaskan barulah kamu tau bahwa yang kamu lihat bukanlah keindahan atau keburukan.
Melainkan ketidaktahuan yang selama ini ditutupi.
Yang disamarkan dengan berbagai pencitraan yang ditahan-tahan.
Nanti sampai topeng-topeng dilepaskan adalah batas kekuatannya.
Bahwa hal yang ditahan terlalu lama itulah yang membuatnya semakin jauh.
Semakin jauh dengan yang disayanginya.
Dulu sampai sekarang.
Atau itu yang malah membuatnya baru seperti lahir.
Jangan salah sangka dulu.
Copyright ©
Here I Am | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com