Sudah berapa kali kau lihatnya sesak tahan air mata?
Sudah berapa kali menyesal minta ampun berulang? Orang kok susah dibilangi.
*
Mata merah yang tiap pagi kulihat karna kurang tidur, akibat seringnya terbangun tak direncanakan tengah malam. Pagi ini berbeda, merahnya berkaca. Aku sedikit takut menatapnya. Bukan sedikit, aku takut menatapnya. Hatiku kelewat kurang mantap saat bangun tidur belum sepenuhnya membuka mata, dalam remang mataku sendiri aku melihat buram tatapan matanya yang berkaca hampir berair.
Salah siapa lagi kalau bukan si orang tidak tau di untung, aku.
Apa susahnya turuti kata-katanya? Dengan modal keras kepala dan tuntutan agar diri bisa berhasil. Apapun dilawan, termasuk rasa khawatirnya.
Apapun bisa berhasil asal aku berusaha, bukan asal aku melukai hatinya.
Bukankah aku ingat hatinya terlampau lembut, sampai karna sms tidak dibalas saja dia sudah sedih, khawatir, susah tidur.
Lalu masih lagi membuatnya remuk? Dia itu rapuh.
Rapuh yang menguatkan.
Suara berisik yang menenangkan tidur.
Tak bosan bangun sebelum fajar tampak, demi makan siangku, yang diam-diam diselipinya dengan harap dan doa.
Masih?
Kamu tak biasa mengiyakan hal-hal yang membuatnya tenang.
Mulai biasakan.
Jangan jahat.
"jangan jahat.." Ahihihi... aku suka kata-kata itu.. Hihihi...
BalasHapusPuyeng coh. Hahahaha. Jarang banget bisa nikmatin puisi.
BalasHapus